Kompas TV nasional peristiwa

Menteri Sakti soal Pagar Misterius di Laut Tangerang: kalau Tidak Ada Izinnya, Pasti Dicabut

Kompas.tv - 9 Januari 2025, 17:35 WIB
menteri-sakti-soal-pagar-misterius-di-laut-tangerang-kalau-tidak-ada-izinnya-pasti-dicabut
Pagar misterius di Laut Tangerang. (Sumber: Tangkapan Layar YouTube Kompas.com)
Penulis : Tri Angga Kriswaningsih | Editor : Vyara Lestari

JAKARTA, KOMPAS.TV - Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono memberikan tanggapan adanya pagar misterius di Laut Tangerang. 

"Kalau tidak ada izinnya, ya itu kita akan memberikan peringatan kepada yang melakukan (pembuatan pagar)," kata Sakti usai meninjau lokasi revitalisasi tambak Pantura yang berada di Desa Sedari, Kecamatan Cibuaya, Kabupaten Karawang, Jawa Barat, Kamis (9/1/2024), via Kompas.com. 

Ia melanjutkan, "(Sanksi lebih lanjut) pasti, dicabut (pagarnya). Artinya yang bangunan-bangunan yang ada di situ ya harus dihentikan."

"Tetapi kalau izin KKPRL (Kesesuaian Kegiatan Pemanfaatan Ruang Laut) -nya ada, tidak apa-apa mereka jalan terus," tegasnya.

Menurutnya, izin perlu dikantongi sebelum pihak tertentu ingin menggunakan ruang laut. 

Melansir situs Dinas Kelautan dan Perikanan Sulawesi Tengah, Kegiatan Pemanfaatan Ruang Laut (KPPRL) merupakan persyaratan dasar bagi perizinan berusaha dan nonberusaha untuk melakukan kegiatan di ruang laut, sebelum akhirnya memasuki perizinan berusaha berbasis resiko pada pemegang kewenangan di berbagai sektor.

Baca Juga: Misteri Pagar Laut 30,16 Km di Tangerang: Siapa di Balik Pemagaran Masif ini?

Sebelumnya, ditemukan pagar misterius sepanjang 30,16 kilometer di Laut Tangerang, Banten. 

Pagar bambu setinggi 6 meter ini membentang dari Desa Muncung hingga Desa Pakuhaji. Di atasnya, dipasang anyaman bambu, paranet, dan diberi pemberat berupa karung berisi pasir.

Wakil Ketua Komisi IV DPR RI Ahmad Yohan sempat memberikan tanggapannya terkait pagar misterius ini. 

"Pemerintah harus tegas, bongkar pagar laut yang merugikan warga. Kasihan mereka tidak bisa melaut untuk mencari nafkah," kata Yohan dalam pernyataan yang diterima Tribunnews, Rabu (8/1/2025).




Sumber : Kompas TV, Kompas.com, Antara, Tribunnews, SKP Sulteng




BERITA LAINNYA



FOLLOW US




Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.


VIDEO TERPOPULER

Close Ads x