Kompas TV nasional humaniora

Kasus Virus HMPV Ditemukan pada Anak-Anak di Indonesia, Menkes Minta Masyarakat Tak Panik

Kompas.tv - 6 Januari 2025, 21:47 WIB
kasus-virus-hmpv-ditemukan-pada-anak-anak-di-indonesia-menkes-minta-masyarakat-tak-panik
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menyatakan, virus Human Metapneumovirus (HMPV), yang baru-baru ini merebak di China, dilaporkan telah ditemukan di Indonesia. Semua kasus yang ditemukan melibatkan anak-anak. (Sumber: Kemenkes)
Penulis : Dina Karina | Editor : Deni Muliya

JAKARTA, KOMPAS.TV- Virus Human Metapneumovirus (HMPV) yang baru-baru ini merebak di China dilaporkan telah ditemukan di Indonesia.

Menanggapi hal ini, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin meminta masyarakat untuk tidak panik karena HMPV bukanlah virus baru dan sudah dikenal dalam dunia medis.

“HMPV sudah lama ditemukan di Indonesia, kalau dicek apakah ada, itu ada. Saya sendiri kemarin melihat data di beberapa lab, ternyata beberapa anak ada yang terkena HMPV,” kata Budi dalam keterangan resmi yang diterima Kompas.tv, Senin (6/1/2025).

Ia menjelaskan, virus HMPV berbeda dengan virus COVID-19. Menurutnya, COVID-19 merupakan virus baru. 

Sedangkan HMPV adalah virus lama yang sifatnya mirip dengan flu.

Sistem imunitas manusia sudah mengenal virus ini sejak lama dan mampu meresponsnya dengan baik.

Baca Juga: Garuda, Lion Air Group dan Saudi Airlines Jadi Maskapai Resmi Penerbangan Haji 2025

“Berbeda dengan COVID-19 yang baru muncul beberapa tahun lalu, HMPV adalah virus lama yang sudah ada sejak 2001 dan telah beredar ke seluruh dunia sejak 2001. Selama ini tidak terjadi apa-apa juga,” ujarnya. 

Mengenai pemberitaan tentang meningkatnya kasus HMPV di China, Budi menegaskan, informasi tersebut tidak benar.

Hal ini juga telah dikonfirmasi oleh pemerintah China dan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).

Menurutnya, peningkatan kasus flu biasa di negara empat musim seperti China sering terjadi saat musim dingin.

“Saya sudah lihat datanya, yang naik di China itu virusnya bukan HMPV, tapi melainkan tipe H1N1 atau virus flu biasa. HMPV itu ranking nomor tiga di China dari sisi prevalensi, jadi itu tidak benar,” ungkap Budi. 

Baca Juga: Konsumen Terlanjur Bayar PPN 12 Persen meski Bukan Barang Mewah, Ini Skema Pengembaliannya

Mantan Wakil Menteri BUMN itu menyebut, HMPV bukanlah virus yang mematikan.

Virus ini memiliki karakteristik mirip dengan flu biasa, dengan gejala seperti batuk, demam, pilek, dan sesak napas. 

Sebagian besar orang yang terinfeksi akan pulih dengan sendirinya tanpa memerlukan perawatan khusus.

Penularan virus HMPV, lanjutnya, serupa dengan virus flu lainnya, yaitu melalui percikan air liur atau droplet dari individu yang terinfeksi.

Meskipun umumnya tidak berbahaya, kelompok rentan seperti anak-anak, orang lanjut usia, dan individu dengan kondisi kesehatan tertentu tetap perlu waspada.

Baca Juga: Menag: Sesuai Harapan Presiden, Biaya Haji 2025 Lebih Ringan Tanpa Kurangi Kualitas

Oleh karena itu, Budi mengimbau masyarakat untuk menjaga pola hidup sehat.

Yakni cukup istirahat, mencuci tangan secara rutin, memakai masker saat merasa tidak enak badan, dan segera berkonsultasi dengan tenaga medis jika muncul gejala yang mencurigakan.

“Yang terpenting adalah tetap tenang dan waspada. Dengan mengikuti protokol kesehatan 3M, menjaga jarak, mencuci tangan dan memakai masker, sama Seperti COVID-19, kita dapat mengatasi virus ini dengan baik,” tutup Menkes.




Sumber :




BERITA LAINNYA



FOLLOW US




Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.


VIDEO TERPOPULER

Close Ads x