Kompas TV nasional peristiwa

Sisi Lain Program Makan Bergizi Gratis, Pengelola Kantin Khawatir Dagangan Tak Laku

Kompas.tv - 6 Januari 2025, 14:25 WIB
sisi-lain-program-makan-bergizi-gratis-pengelola-kantin-khawatir-dagangan-tak-laku
Ilustrasi. Seorang siswa menyantap makanan dalam uji coba program Makan Bergizi Gratis di SDN Sukasari 5, Kota Tangerang, Banten, Kamis (1/8/2024). (Sumber: ANTARA FOTO/Sulthony Hasanuddin)
Penulis : Tri Angga Kriswaningsih | Editor : Desy Afrianti

JAKARTA, KOMPAS.TV - Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang dicanangkan pemerintah Indonesia mulai dilaksanakan secara serentak pada Senin (6/1/2025). 

Di balik pelaksanaannya, ternyata terdapat sisi lain yang dialami masyarakat. Di Magelang, pengelola kantin khawatir dagangan tidak laku. 

Sementara itu, di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), terdapat beberapa sekolah belum melaksanakan program MBG. 

Pengelola kantin khawatir dagangan tak laku 

Pengelola kantin di SD Negeri Jurangombo 4 di Kota Magelang Jumiyem (43) merasa khawatir program MBG dapat membuat anak-anak tidak membeli jajanannya.

Ia sendiri menyediakan berbagai macam makanan berat di kantinnya, seperti nasi goreng, nasi kuning, dan nasi ayam. 

"Pas posisi jam istirahat, (anak-anak) biasanya jajan, (setelah dapat MBG) mungkin enggak. Datangnya mbok jangan pas jam istirahat," ujar Jumiyem, Senin (6/1/2025) via Kompas.com. 

Adapun dari pihak sekolah, Kepala SD Negeri Jurangombo 4 Cicilia Martina Susanti meyakini pembeli di kantin tidak akan berkurang karena menu MBG tergolong makanan berat.

"Dari kantin hanya menyediakan makanan-makanan yang tidak terlalu berat. Kantin tetap berjalan normal seperti biasa," ujarnya. 

Baca Juga: Mendikdasmen: Makan Bergizi Gratis Bagian dari Penanaman Pendidikan Karakter Siswa

Program MBG belum dilaksanakan secara merata 

Di DIY, MBG belum terlaksana di SMP 6 Yogyakarta. Demikian diungkapkan Wakil Kepala Sekolah Bidang Sarana Prasarana dan Humas SMP 6 Yogyakarta Widawati. 

"Kalau makan bergizi yang anak-anak bawa sendiri itu udah biasa, sudah kami laksanakan. Kalau dari kementerian (pemerintah pusat) belum ada," katanya via Kompas.com. 

Pihak sekolah juga masih menunggu petunjuk teknis pelaksanaan MBG. 

"Belum, kita kan nunggu dari sana. Uang dari mana nanti, 700 anak kan ya satu orang misalnya 10 ribu, sudah berapa juta," ujarnya.

Sekolah lain, di SMP 4 Yogyakarta, mengalami hal serupa terkait pelaksanaan MBG. 

Plh Kepala SMP 4 Yogyakarta Supriyati mengonfirmasi MBG belum dilaksanakan di sekolahnya. 

"Terakhir baru diminta untuk suruh mendata jumlah anak, sekitar Desember lalu," ungkap Supriyati.  

Di sisi lain, Kepala Penerangan dan Perpustakaan (Kapentak) Lanud Adisutjipto Letkol Sus M. Rizwar, Senin (6/1/2025), menyampaikan program MBG juga belum terlaksana di Lanud TNI Angkatan Udara (AU) DIY. 

"Belum hari ini (MBG). Mungkin di wilayah DIY yang lain ada yang sudah," ungkapnya. 

Adapun menurut keterangan Rizwar, persiapan sudah mencapai 95 persen dan sudah berkoordinasi pula dengan Badan Gizi Nasional (BGN).

"Untuk dapur sudah ada, jadi tinggal menunggu kelengkapan BGN," katanya. 

Rizwar menyatakan pelaksanaan dilakukan dalam waktu dekat. "Untuk pelaksanaan dalam waktu dekat, karena Lanud sendiri berkomitmen untuk menyukseskan program ini."

Baca Juga: Kantor Komunikasi Presiden Tinjau Makan Bergizi Gratis: Jumlah akan Bertambah Terus

Rencana program MBG 

Program MBG direncanakan diterima oleh 3 juta penerima manfaat pada awal Februari 2025. 

“Di awal Februari kita targetkan berdasarkan informasi dari badan gizi nasional sudah dapat 3 juta penerima manfaat,” kata Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan Hasan Nasbi di SDN Kedung Badak 1 Bogor, Jawa Barat.

Hasan menuturkan, pemerintah menargetkan program makan bergizi gratis akan diterima oleh 15 juta hingga 20 juta penerima manfaat hingga Desember 2025. 

Target tersebut dengan catatan 1 dapur bisa melayani 3.000–4.000 penerima manfaat program makan bergizi gratis.

“Ditargetkan di akhir tahun ada 15 juta paling sedikit penerima manfaatkan. Kalau mungkin dapurnya optimal, bisa 20 juta penerima manfaat. Karena 1 dapur bisa melayani 3.000, bahkan bisa 4.000 penerima manfaat,” ujarnya.

Hasan juga menambahkan, sudah ada 190 titik dapur per Senin (6/1/2025), dan jumlah akan bertambah secara bertahap. 

“Pelaksanaannya bertahap, per hari ini ada 190 titik dapur makan bergizi gratis, besok akan nambah lagi. Setiap hari akan nambah,” kata Hasan. 


 




Sumber : Kompas TV, Kompas.com




BERITA LAINNYA



FOLLOW US




Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.


VIDEO TERPOPULER

Close Ads x