JAKARTA, KOMPAS.TV – Kasus dugaan penggelapan mobil sewaan atau mobil rental kerap dialami oleh pemilik persewaan mobil dengan beberapa modus oleh pelaku.
Anton Junaidi, Ketua Umum Asiosiasi Rental Mobil Indonesia menyampaikan hal itu dalam dialog Kompas Petang, Kompas TV, Sabtu (4/1/2025).
Menurut Anton, risiko dalam usaha sewa mobil belakangan ini adalah para penjahat rental yang mencari korban dengan berbagai cara.
Baca Juga: Propam Periksa Kapolsek Cinangka terkait Dugaan Penolakan Pendampingan Pemilik Mobil Rental
“Mungkin sekarang ini zaman penjahat rental itu kan marak. Risiko usaha kami sekarang ini adalah penjahat rental. Jadi bagaimana caranya mereka mencari korban untuk mendapatkan unit mobil, berbagai cara mereka lakukan,” bebernya.
Saat ditanya, apakah kasus penjahat rental sering terjadi pada anggota asosiasi, ia dengan tegas menyatakan sering terjadi.
“Sering terjadi, sering terjadi. Modusnya gadai, jual putus.”
Anton menjelaskan, pemilik mobil memasang alat pelacak atau GPS pada setiap unit mobil yang disewakan, bahkan bisa sampai tiga GPS.
Ia kemudian mencontohkan kasus dugaan upaya penggelapan mobil rental yang berujung penembakan terhadap pemilik mobil hingga tewas di Rest Area 45 Tol Tangerang-Merak arah Jakarta.
Pada mobil sewaan tersebut, kata dia terpasang tiga GPS, tetapi diduga penyewa hanya melepas dua GPS, sehingga masih terlacak melalui satu GPS yang aktif.
“Mungkin para penjahat rental itu tidak sadar atau tidak tahu bahwa masih ada satu GPS yang masih hidup.”
Biasanya, lanjut Anton, jika pemilik mobil merasa curiga atau GPS diputus oleh penyewa, mereka mengejar sambil mencari informasi pada rekan pemilik rental lain.
“Mungkin itu dalam waktu urgent, jadi mau tidak mau mengejar sambil mencari informasi biasanya pada teman-teman yang memiliki relasi aparat hukum, itu memohon bantuan.”
“Kemarin kalau saya peklajari kejadian ini, pada saat serah terima mobil malamnya ternyata ada dua GPS putus tapi yang satu masih, kemudian yang punya mengejar ke titik unit,” ulangnya.
Dalam kesempatan itu, ia juga menjawab pertanyaan mengenai apa yang menyebabkan penyewa mobil berani mencoba menggelapkan mobil sewaan pada orang lain atau pihak ketiga.
Ia menduga hal demikian terjadi karena memang penyewa mobil memang berprofesi atau pekerjaannya seperti itu.
“Kalau untuk itu sih saya rasa mungkin memang pekerjaannya seperti itu. Kalau kami dari rental mobil selalu melakukan SOP dengan benar, karena standar dari kami itu memberikan edukasi pada anggota agar pada saat melepaskan unit pada konsumen harus menggunakan SOP yang jelas.”
Baca Juga: Panglima TNI Konfirmasi Oknum TNI AL yang Terlibat Penembakan Bos Rental Mobil Ditangkap
Para pemilik kendaraan, kata Anton, diimbau membiasakan untuk meminta KTP, NPWP, Kartu Keluarga, dan melakukan survei.
“Ditambah lagi ada ceklis kendaraan, serah terima kendaraan, tanda tangan antara penyewa dan pemilik unit di atas materai, kemudian pada saat mobil akan diserahkan tetap berfoto di depan mobil dengan nomor polisi terlihat, kemudian diprint sebagai bukti.”
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.