Kompas TV nasional politik

Jokowi Masuk Daftar Tokoh Terkorup, Jubir PDIP: Mempermalukan Indonesia di Internasional

Kompas.tv - 1 Januari 2025, 10:05 WIB
jokowi-masuk-daftar-tokoh-terkorup-jubir-pdip-mempermalukan-indonesia-di-internasional
Politisi PDIP Guntur Romli (Sumber: Tribunnews.com/Chaerul Umam)
Penulis : Fadel Prayoga | Editor : Iman Firdaus

JAKARTA, KOMPAS TV - Laporan terbaru dari Organized Crime and Corruption Reporting Project (OCCRP) menyebut Presiden ke-7 RI Joko Widodo (Jokowi) sebagai salah satu pemimpin paling korup di dunia. 

Hal ini memicu reaksi keras dari Juru Bicara PDI Perjuangan atau PDIP Guntur Romli yang menyatakan bahwa laporan tersebut mempermalukan Indonesia di kancah internasional.  

"Jokowi mempermalukan Indonesia di mata dunia," kata Guntur kepada wartawan, Rabu (1/1/2025). 

Baca Juga: Jokowi Soal Dirinya Masuk Tokoh Terkorup OCCRP: Singgung Fitnah hingga Sarana Framing Jahat

Guntur menyoroti perlunya Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dan aparat penegak hukum lainnya, seperti Kepolisian dan Kejaksaan, untuk segera bertindak. 

Ia menyebut bahwa laporan OCCRP dapat menjadi petunjuk awal untuk menyelidiki dugaan korupsi yang melibatkan Jokowi dan keluarganya.  

"Dugaan ekspor ilegal bijih nikel yang pernah disampaikan almarhum Faisal Basri merugikan negara hingga ratusan triliun rupiah. Bahkan, nama Bobby Nasution, menantu Jokowi, juga disebut dalam kasus ini," ujar Guntur. 

Guntur menilai OCCRP, sebagai organisasi internasional ternama, tentu memiliki bukti kuat untuk memasukkan nama Jokowi dalam daftar pemimpin terkorup di dunia. 

Ia mendorong KPK untuk menjalin kerja sama dengan OCCRP guna mengusut tuntas kasus ini.  

"Seharusnya KPK fokus pada kasus-kasus yang jelas merugikan keuangan negara, bukan malah mengkriminalisasi Sekjen PDI Perjuangan yang bukan pejabat publik dan tidak pernah merugikan negara sepeser pun," katanya.  

Ia juga mengapresiasi keputusan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri, yang menolak wacana perpanjangan masa jabatan presiden. 

"Penolakan Bu Mega waktu itu seolah menjadi nubuat. Dua periode saja, Jokowi sudah masuk daftar pemimpin terkorup di dunia. Apa jadinya kalau tiga periode?" katanya.  

Guntur berharap laporan OCCRP ini menjadi momen penting untuk membersihkan pemerintahan dari praktik korupsi yang merugikan negara dan rakyat. 

"KPK harus segera bergerak dan menunjukkan keberpihakan pada penegakan hukum yang tegas dan adil," katanya.  

Menananggapi namanya masuk dalam daftar orang terkorup,  Jokowi pun langsung merespon. Dia  bertanya-tanya apa yang dikorupsinya selama menjabat dan meminta pihak yang menuduh korup untuk membuktikan.

"Korup apa? Yang dikorupsi apa? Dibuktikan kapan. Ya apa? Ya apa? Apalagi? Ya sekarang kan banyak sekali fitnah, banyak sekali framing jahat, banyak sekali tuduhan-tuduhan tanpa ada bukti," kata Jokowi di Surakarta, Jawa Tengah, Selasa (31/12/2014). Dikutip dari tayangan Sapa Indonesia Malam di KompasTV.

"Ditanyakan aja (sambil terkekeh), memang (tuduhan) bisa memakai kendaraan apa pula, bisa pakai NGO (organisasi non-pemerintah), bisa pakai partai, bisa pakai ormas untuk menuduh, membuat framing jahat, membuat tuduhan-tuduhan jahat seperti itu."

Baca Juga: Melihat Lagi Respons Jokowi soal OCCRP: Terkekeh-Singgung soal Banyaknya Fitnah dan Framing Jahat

Adapun OCCRP mempublikasikan nominasi tokoh terkorup tahun 2024 pada Selasa (31/12/2024). 

Presiden Suriah yang terusir, Bashar Al-Ashar memenangkan nominasi tokoh terkorup 2024, mengalahkan Jokowi, kemudian Presiden Kenya William Ruto, hingga eks Perdana Menteri Bangladesh Sheikh Hasina.


 




Sumber : Kompas TV




BERITA LAINNYA



FOLLOW US




Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.


VIDEO TERPOPULER

Close Ads x