Keempat soal implikasi sosial. Menurut Kassandra, kasus ini juga menyoroti pentingnya kesadaran masyarakat tentang kesehatan mental, khususnya di kalangan remaja.
"Edukasi dan dukungan bagi keluarga dapat mencegah kejadian serupa di masa depan," katanya.
Ia menjelaskan, aspek penting lainnya yang kelima yaitu Psikolog Forensik akan bekerja sama dengan pihak kepolisian untuk memberikan analisis mendalam mengenai kondisi pelaku.
Baca Juga: Polisi Sebut Kondisi Anak Bunuh Ayah dan Nenek di Lebak Bulus Sudah Stabil
Hasil evaluasi ini dapat memengaruhi proses hukum. Kassandra mengatakan, mulai dari proses penyelidikan, penyidikan, penuntutan dan peradilan.
Oleh karena itu, pada banyak kasus terkait pembunuhan anggota keluarga, banyak potensi alasan atau motif menjadi latar belakang tindak pidana tersebut.
Kassandra menambahkan, dalam setiap kasus pidana, psikolog forensik berperan aktif dan terlibat proses penyelidikan serta penyidikan dalam rangka mengetahui kompetensi psikologis tersangka pelaku, termasuk mencari tahu motif di balik tindakannya.
Diberitakan sebelumnya, Kasatreskrim Polres Metro Jakarta Selatan AKBP Gogo Galesung mengungkapkan, dalam pemeriksaan awal, pelaku sempat mengaku mendapatkan bisikan sebelum membunuh ayah dan neneknya.
"Interogasi awalnya dia merasa dia tidak bisa tidur, terus ada hal-hal yang membisiki dia lah, meresahkan dia seperti itu," kata Gogo dalam keterangannya, Sabtu.
Ia pun memastikan, kasus tersebut masih terus didalami tim penyidik.
Baca Juga: Kasus Anak Bunuh Ayah dan Neneknya di Lebak Bulus: Polisi Periksa Pihak Sekolah, Dalami soal Ini
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.