Setelah terkumpul, seluruh karya kiriman para peserta akan masuk penilaian yang ditangani oleh sejumlah juri.
Mereka adalah I Wayan Nuriarta (Dosen DKV ISI Denpasar), Yulius Widi Nugroho (Dosen DKV ISTTS, Surabaya), dan Hilmi Faiq (kurator Bentara Budaya dan wartawan Harian Kompas).
Setelah dinilai para juri, hasil pemenang kontes akan diumumkan pada 5 Desember 2024. Sebanyak 50 karya terpilih kemudian ditampilkan dalam pameran bersama di Bentara Budaya Jakarta selama sepekan, yaitu 6-12 Desember 2024. Pameran terbuka untuk umum.
Baca Juga: Bentara Budaya Gelar Pameran Tunggal Seni Grafis "Jendela Marida Nasution" hingga 7 November 2024
Menurut General Manager Bentara Budaya and Communication Management Kompas Gramedia Ilham Khoiri, kontes kartun dan komik tersebut juga dimaksudkan untuk turut mengkampanyekan perdamaian di kawasan ASEAN dan global melalui karya seni.
Kampanye perdamaian semakin relevan saat sebagian wilayah di dunia masih dilanda konflik, bahkan perang.
“Kami mendukung sepenuhnya berbagai upaya untuk mewujudkan perdamaian dunia, seperti yang digiatkan oleh Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB). Dukungan itu antara lain kami tampilkan dalam bentuk kerja sama seni budaya yang lebih universal dan lintas negara,” katanya.
Kegiatan ini juga untuk mendukung agenda ASEAN dan China, yaitu tahun 2024 sebagai Tahun Pertukaran Antar Masyarakat ASEAN-China. Lebih dari 200 kegiatan telah diselenggarakan sepanjang tahun ini. Beberapa pertukaran yang terjadi di berbagai bidang, seperti pemuda, pariwisata, media, pendidikan, seni, dan olahraga menunjukkan kemajuan yang pesat.
Hingga berita ini diturunkan, tercatat 144 peserta dari 22 negara yang telah mengirimkan 198 karya dengan variasi visual. Pengiriman karya dari para kartunis dan komikus masih ditunggu hingga tenggat penutupan kontes pada 16 November 2024.
“Semakin banyak peserta yang mengirimkan karyanya dalam kontes ini, semakin mereka akan menunjukkan kerja sama yang baik melalui budaya,” kata Wenxi Zhang.
Hubungan China dan negara-negara ASEAN terjalin erat sejak berabad-abad silam.
Di Indonesia, misalnya, hubungan panjang itu telah membentuk berbagai akulturasi budaya dalam berbagai bidang, mulai dari arsitektur, kain wastra, sastra, bahkan kuliner. Kondisi itu semakin memperkaya khazanah ekspresi kebudayaan di Tanah Air.
Baca Juga: Sering Buat Onar! 2 Bandar & Pengguna Ditangkap Polisi
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.