JAKARTA, KOMPAS.TV – Adanya delapan kader partai politik (parpol) anggota Koalisi Indonesia Maju (KIM) Plus yang mendukung pasangan cagub-cawagub Jakarta, Pramono Anung-Rano Karno, bisa memberi dampak psikologis kepada kader lain untuk melakukan hal sama. Pramono-Rano diusung oleh PDI Perjuangan (PDIP).
Pendapat itu disampaikan analis politik sekaligus Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia Burhanuddin Muhtadi dalam dialog Kompas Petang Kompas TV, Kamis (31/10/2024).
Menurut Burhanuddin, dalam pertarungan politik yang sangat ketat, satu suara pun mempunyai makna krusial.
“Namanya marginal utility. Meskipun mungkin jumlahnya tidak banyak. Saya sendiri tidak tahu apakah politisi tadi punya konstituen yang signifikan atau tidak,” kata dia.
Baca Juga: 8 Anggota dari 6 Parpol KIM Plus Dukung Pramono-Rano, Golkar Sarmuji: Akan Ditertibkan
“Tetapi dalam pertarungan yang sangat sengit, satu suara pun punya makna yang sangat menentukan karena membedakan mana yang menang dan mana yang kalah,” tegasnya.
Terlebih jika peralihan dukungan dari satu kandidat ke kandidat terekspose secara luas di media, hal itu akan menimbulkan perang psikologis.
“Apalagi kalau diberitakan secara luas demikian, jadi memberi semacam perang psikologis atau psy war yang kemudian bisa memberi pesan pada yang lain untuk mengikuti langkah itu.”
“Jadi, menurut saya, perlu ditindaklanjuti kalau tidak ingin memberi dampak psikologis pada yang lain untuk mengikuti langkah serupa,” ucapnya.
Apalagi, menurut dia, berdasarkan tiga hasil survei terakhir yang dilakukan lembaganya, elektabilitas pasangan Ridwan Kamil (RK)-Suswono yang diusung KIM Plus, menurun.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.