Kompas TV nasional peristiwa

Menanti Sikap Antikorupsi Pemerintahan Prabowo-Gibran: Ikan Busuk dan Gurita Parpol

Kompas.tv - 31 Oktober 2024, 09:03 WIB
menanti-sikap-antikorupsi-pemerintahan-prabowo-gibran-ikan-busuk-dan-gurita-parpol
Mantan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL) membacakan pledoi di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) Jakarta Pusat, Jumat (5/7/2024). (Sumber: Tangkapan layar Kompas TV)
Penulis : Iman Firdaus | Editor : Desy Afrianti

“Kenal, kalau Pak Victor itu auditor yang memeriksa kita,” kata Hermanto.

Baca Juga: DPR Sahkan 5 Anggota BPK Baru, Boyamin Akan Gugat ke MK terkait Orang Partai

“Kalau Haerul Saleh ini?” tanya Jaksa lagi.

“Ketua Akuntan Keuangan Negara (AKN) 4,” jawab Hermanto.

Haerul Saleh adalah mantan anggota DPR dari Fraksi Gerindra. Memang, BPK sudah lama diisi orang parpol. Terdahulu ada Ahsanul Qasasi yang juga anggota BPK dan sudah dijatuhi hukuman 2,5 tahun penjara. Ahsanul adalah mantan anggota DPR dari Partai Demokrat. Dipenjaranya orang BPK karena kasus korupsi melengkapi daftar lembaga negara yang tersangkut kasus tak terpuji itu.

Anggota Dewan Pengawas Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Syamsuddin Haris menyebutkan bahwa partai politik (parpol) saat ini menjadi episentrum atau pusat korupsi di Indonesia. "Sampai saat ini parpol, sekali lagi mohon maaf, menjadi episentrum korupsi Indonesia," kata Syamsuddin di Kampus Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Jakarta, Rabu (30/10/2024).

Bukan hanya itu, tiga pimpinan lembaga tinggi negara, ketua MK, ketua DPR, ketua DPD semua ditangkap KPK. Menurut dia, hal ini menjadi ironis karena partai politik seharusnya menjadi lembaga yang menyeleksi para pejabat publik baik melalui elektoral maupun nonelektoral.

Walaupun demikian, parpol yang melembaga atau yang sudah institusionalize, itu belum tentu menjamin parpol itu menjadi lebih demokratis, lebih bersih, lebih bebas korupsi, lebih akuntabel. Belum tentu," ujar Syamsuddin

Ikan Busuk dari Kepala

Presiden Prabowo Subianto sejak dilantik Minggu (20/10/2024) bertekad untuk membentuk pemerintahan yang bersih dan antikorupsi. Bahkan saat pembekalan di Akademi Militer (Akmil) Magelang, Prabowo secara khusus membahas isu antikorupsi bersama seluruh menteri dan wakil menteri (sebagian dari mereka para politikus). Hal itu disampaikan Wakil Menteri Ketenagakerjaan Immanuel Ebenezer.

Noel, sapaanya, menuturkan, saat pembekalan materi antikorupsi Prabowo menggunakan analogi "Ikan busuk dari kepalanya". Dari analogi itu Prabowo menegaskan bahwa baik atau buruknya suatu lembaga maupun negara akan berasal dari pemimpinnya. Prabowo sendiri adalah Ketua Umum Partai Gerindra. 

"Ada analogi yang disampaikan Pak Prabowo. Ikan itu kalau busuk dari kepalanya. Bukan dari badan dan buntut." "Dari kepalanya. Artinya apa? Kalau mau bersih itu dari kepalanya dulu pemimpinnya," kata Noel dilansir Kompas.com, Jumat (25/10/2024).

Kini tinggal menungu pembersihan "ikan busuk" dan gurita korupsi yang membelit partai politik. 


 




Sumber : Kompas TV




BERITA LAINNYA



FOLLOW US




Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.


VIDEO TERPOPULER

Close Ads x