JAKARTA, KOMPAS.TV- Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengungkapkan, Indonesia saat ini terlibat dalam uji coba tiga vaksin tuberkolosis (TBC). Budi mengatakan, vaksin TBC sangat diperlukan karena penyakit tersebut mematikan dan mudah menyebar.
Ia menyebut, selama 200 tahun terakhir, TBC telah merenggut lebih dari 1 miliar nyawa. Bahkan hingga saat ini, penyakit ini masih membunuh lebih dari 4.000 orang setiap hari, atau satu nyawa setiap 20 detik.
“Kita akan mendengar kabar terkini mengenai 15 uji klinis vaksin TBC yang sedang berlangsung di seluruh dunia,” kata Budi dalam keterangan tertulisnya yang diterima Kompas.tv, Kamis (26/9/2024).
Meskipun menjadi negara dengan jumlah kasus TBC terbanyak kedua, Indonesia sempat dikeluarkan dari uji coba vaksin TB multisenter karena kendala hukum.
Baca Juga: Provinsi Sumatera Utara Urutan ke-3 Terbanyak Penderita TBC di Indonesia
“Namun, kami telah bekerja keras untuk menyelesaikan masalah yang sudah berlangsung lama ini, menghilangkan hambatan untuk memungkinkan kolaborasi yang lebih luas dalam penelitian klinis,” ujarnya.
Tiga uji vaksin TBC yang melibatkan Indonesia adalah:
1. M72/AS01E (Yayasan Bill & Melinda Gates dan GlaxoSmithKline):
Indonesia mulai memvaksinasi subjek untuk uji klinis fase 3 pada 20 September 2024, menyusul permulaan sebelumnya di Afrika Selatan dan Kenya.
2. BNT164a1 (BioNTech dan Biofarma):
Setelah menyelesaikan uji coba fase 1, Indonesia akan berpartisipasi dalam fase 2 kandidat vaksin TB mRNA dari BioNTech.
Baca Juga: Manfaatkan Jeda Operasi Militer Israel, Ribuan Anak di Gaza Berbondong-bondong Vaksin Polio
3. AdHu5Ag85A (CanSinoBio dan Etana):
Indonesia terlibat dalam fase 1 uji klinis kandidat vaksin TBC vektor virus CanSinoBio.
“Kami optimis bahwa salah satu uji coba ini akan selesai pada tahun 2028, sehingga membuka jalan bagi kemajuan vaksin TBC terbaru secepat mungkin,” ucapnya.
Penanganan TBC juga dilakukan lewat pengobatan pasien. Seperti Pemprov DKI Jakarta yang mengizinkan masyarakat yang menderita TBC tapi tak punya KTP Jakarta, tetap bisa berobat di fasilitas kesehatan yang tersedia di Jakarta.
Penjabat Gubernur DKI Heru Budi Hartono meminta kepada fasilitas kesehatan di wilayahnya untuk jangan menolak jika ada pasien TBC tak ber-KTP DKI yang datang berobat.
Sumber :
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.