Kompas TV nasional hukum

Curhat di DPR, Korban Perundungan di SMA Jaksel Sebut Seorang Pelaku Ngaku Anak Ketua Partai

Kompas.tv - 17 September 2024, 20:55 WIB
curhat-di-dpr-korban-perundungan-di-sma-jaksel-sebut-seorang-pelaku-ngaku-anak-ketua-partai
Ilustrasi. RE (16), korban perundungan atau bullying di salah satu SMA swasta di Jakarta Selatan (Jaksel), menyebut pelaku mengaku sebagai anak pejabat salah satunya pimpinan partai politik. (Sumber: worldbuzz.com via Tribunnews)
Penulis : Isnaya Helmi | Editor : Edy A. Putra

"Sampai mereka membanggakan dan mengancam saya , 'Lu jangan macam-macam sama kita. Lu mau nyaman sekolah di sini, lu mau bisa kita tidak bully di sini. Lu harus bisa ngelayanin kita semua. Lu tahu enggak bapak kita siapa? Dia bapaknya ketua partai. Bapak dia DPR. Bapak dia MK,'" jelasnya.

"Lalu sahabat dari ketua geng ini mengakui 'Lu jangan macam-macam, bapak gua ketua partai sekarang'. Bapak berinisial A, anak yang berinisial M mengaku dan mengatakan itu kepada saya," sambungnya.

Wakil Ketua Komisi III Habiburokhman kemudian menanyakan keterlibatan anak yang mengaku orang tuanya ketua partai tersebut.

“Itu yang memukul kamu? Anak yang bapaknya ketua partai itu memukul kamu?” tanya Habiburokhman kepada RE.

“Dia tidak memukul saya, tapi dia secara intens mem-bully saya secara verbal. Dia tidak pernah memukul saya, dia selalu bersekongkol dengan gengnya, selalu mem-bully saya secara verbal. Selalu menghancurkan mental saya,” jawab RE.

Diberitakan sebelumnya, pihak kepolisian tengah mendalami kasus dugaan bullying dan pelecehan seksual yang dialami RE, siswa di salah satu sekolah swasta di Kebayoran Lama, Jaksel.

Kasi Humas Polres Metro Jakarta Selatan AKP Nurma Dewi menyebut kasus tersebut telah naik ke tahap penyidikan.

"Iya, sudah naik penyidikan," ujar Nurma, Jumat (13/9), dikutip dari Warta Kota.

"Ya kalau tindak pidana, kalau lihat videonya jelas, ada," ucapnya.

Di sisi lain, pihak sekolah telah buka suara terkait hal tersebut. Staf Hubungan Masyarakat Binus School Education Haris Suhendra menyebut tidak ada perundungan maupun pelecehan seksual.

Ia mengatakan kasus yang terjadi murni perselisihan antarsiswa.

"Sekolah telah melaksanakan investigasi berdasarkan bukti dan saksi, kami menemukan bahwa kejadian tersebut adalah perselisihan antarsiswa," kata Haris, Kamis (12/9).

Baca Juga: Kata Otto Hasibuan soal Upaya Mediasi Kasus Bullying di Salah Satu SMA Jakarta Selatan


 




Sumber : Kompas TV/Warta Kota




BERITA LAINNYA



FOLLOW US




Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.


VIDEO TERPOPULER

Close Ads x