JAKARTA, KOMPAS.TV - Keberadaan Kaesang Pangarep, putra bungsu Presiden Joko Widodo atau Jokowi yang jugaKetua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI) periode 2023-2028, masih dipertanyakan setelah kontroversi penggunaan jet pribadi.
Sebelumnya, Kaesang dan istrinya, Erina Gudono, tampak berada di Amerika Serikat (AS), seperti terungkap dari unggahan foto jendela pesawat di media sosial Erina.
Orang-orang dekat Kaesang bahkan mengaku tidak mengetahui keberadaannya. Wakil Ketua TKN Prabowo-Gibran Silfester Matutina mengaku belum bisa menghubungi Kaesang sejak kasus ini mengemuka.
"Saya belum bisa menghubungi Mas Kaesang," kata Silfester dikutip dari Tribunnews, Senin (2/9/2024).
Senada Wakil Dewan Pembina PSI dan Staf Khusus Presiden Jokowi Grace Natalie juga mengaku tidak tahu keberadaan Kaesang.
Sebagaimana dilaporkan Kompas.com, menghubungi elite PSI lainnya seperti Andy Budiman, Raja Juli Antoni, dan Isyana Bagoes Oka juga tidak membuahkan hasil.
"Enggak tahu," ujar Grace singkat.
Sebelumnya Silfester mengungkapkan bahwa jet pribadi yang digunakan oleh Kaesang dimiliki oleh Sea Group.
Dalam program 60' Special Report KompasTV, pada Selasa (2/9), Silfester menyebut pesawat Gulfstream G650ER tersebut kemungkinan terkait dengan bisnis yang dikelola oleh Kaesang.
"Pesawat Gulfstream G650ER ini dibeli atau oleh perusahaan start-up yang kemungkinan ada berhubungan dengan Mas Kaesang dalam pengelolaan bisnisnya," lanjutnya.
Adapun pengamat penerbangan Alvin Lie mengamati bahwa ada perubahan kepemilikan pesawat, yang awalnya tercatat atas nama Garena, bagian dari grup perusahaan Singapura, sebelum dialihkan ke Bank of Utah sebagai pemegang kuasa. Pesawat tersebut diketahui sering terlihat parkir di Solo.
"Asal mulanya tercatat Garena sebagai pemilik. Kemudian setelah itu diubah menjadi Bank of Utah, trustee, pemegang kuasanya," jelasnya.
"Pesawat ini sering terekam netizen parkir di Solo," lanjut Alvin.
Sementara itu, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) kini masih mencari Kaesang Pangarep terkait dugaan penerimaan gratifikasi berupa fasilitas jet pribadi.
Wakil Ketua KPK Alexander Marwata mengungkapkan bahwa pihaknya akan mengirimkan surat undangan kepada Kaesang untuk dimintai klarifikasi.
Baca Juga: Senja Kala Pemerintahan Jokowi, Putra Bungsunya Kaesang Pangarep Dituding Dapat Gratifikasi
"Surat sedang dikonsepkan, surat undangan. Saya tidak tahu posisi bersangkutan (Kaesang) saat ini ada di mana," ujar Alexander dalam konferensi pers di Kantor KPK RI pada Jumat (28/8).
KPK menilai penerimaan fasilitas tertentu untuk Kaesang tetap patut diduga berhubungan dengan penyelenggara negara, mengingat posisi ayahnya sebagai Presiden.
Pakar Hukum Tindak Pidana Pencucian Uang (TPPU) Yenti Garnasih berpendapat bahwa KPK tidak cukup hanya meminta klarifikasi dari Kaesang.
Ia menekankan pentingnya penyelidikan menyeluruh terkait kemungkinan adanya suap atau gratifikasi untuk meminta jabatan atau proyek melalui Kaesang.
"Jangan-jangan ini adalah suap-menyuap untuk yang lain, tapi melalui yang bersangkutan, melalui Kaesang. Kan biasanya begitu, misalnya minta jabatan kepada pejabat melalui istrinya, memberikan sesuatu kepada istrinya. Jadi harus didalami," kata Yenti dalam Kompas TV pada Senin (2/9).
Yenti menekankan bahwa konflik kepentingan (conflict of interest) menjadi kata kunci dalam kasus ini. Ia menyarankan agar KPK menyelidiki siapa yang memberikan fasilitas jet pribadi tersebut, apakah mereka memiliki proyek atau kepentingan tertentu.
Baca Juga: Wakil Ketua TKN Prabowo-Gibran Sebut Jet Pribadi yang Digunakan Kaesang Milik Sea Group
Sumber : Kompas TV, Tribunnews, Kompas.com
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.