"Saya sangat kehilangan, karena beliau kakak pertama yang begitu merangkul adik-adiknya," kata Miftahudin, Selasa, dikutip dari Tribun Banyumas.
Ia menyebut ayah dokter ARL ini meninggal dunia karena sakit.
Meski demikian, ia tak menjelaskan lebih lanjut terkait sakit yang diderita ayah dokter ARL. Ia hanya menyebut kondisi kesehatan ayah dokter ARL menurun setelah kematian sang putri.
Diberitakan sebelumnya,dokter ARL yang merupakan mahasiswi Program Pendidikan Dokter Spesialis FK Undip ditemukan tewas di kamar kosnya yang terletak di Lempongsari, Gajahmungkur, Kota Semarang, Senin (12/8).
Kematian AR diduga bunuh diri dan berkaitan dengan perundungan di tempatnya menempuh pendidikan.
Sementara itu, Kapolrestabes Semarang Kombes Pol Irwan Anwar menyebut, hasil visum terhadap jenazah korban menunjukkan tidak ada tanda-tanda kekerasan.
Namun, ia belum bisa memastikan penyebab kematian korban apakah akibat kelalaian karena menyuntikkan obat pereda nyeri yang melebihi ketentuan.
Sementara terkait dengan dugaan perundungan terhadap korban, kata dia, polisi membutuhkan saksi dan alat bukti untuk dibawa ke proses hukum.
"Kalau memang ada proses hukum akan langsung diproses," katanya, Jumat (16/8).
Di sisi lain, Rektor Undip Suharnomo mengatakan sejauh ini dari hasil investigasi internal pihaknya tak menemukan dugaan perundungan yang menjadi faktor dugaan bunuh diri dokter ARL.
Baca Juga: Undip Bantah Kematian Mahasiswi Dokter Spesialis karena Dugaan Perundungan
Sumber : Kompas TV/Antara/Tribun Banyumas
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.