Kompas TV nasional politik

Megawati: Rule of The Game Harus Dijalankan, Jangan Bikin Aturan-Aturan Sendiri

Kompas.tv - 22 Agustus 2024, 15:38 WIB
megawati-rule-of-the-game-harus-dijalankan-jangan-bikin-aturan-aturan-sendiri
Ketua Umum (Ketum) PDIP Megawati Soekarnoputri  saat menyampaikan pidato usai mengumumkan calon kepala daerah untuk kabupaten/kota dan gubernur untuk gelombang kedua di Kantor DPP PDIP, Jakarta Pusat, Kamis (22/8/2024). (Sumber: Dok. Tim media PDIP.)
Penulis : Isnaya Helmi | Editor : Deni Muliya

JAKARTA, KOMPAS.TV - Ketua Umum (Ketum) PDIP Megawati Soekarnoputri menyatakan 'rule of the game' semestinya harus dijalankan di Indonesia, bukan malah membuat aturan sendiri. 

Pernyataan itu disampaikan Presiden ke-5 RI ini saat menyampaikan pidato usai mengumumkan calon kepala daerah untuk kabupaten/kota dan gubernur gelombang kedua di Kantor DPP PDIP, Jakarta Pusat, Kamis (22/8/2024).

Mulanya Megawati membahas terkait proses pengesahan Undang-Undang atau UUD 1945 yang menjadi konstitusi negara Indonesia yang dilakukan satu hari setelah diproklamasikannya kemerdekaan Indonesia

"Nah makanya akhirnya UUD 1945 disahkan hanya dalam satu hari setelah proklamasi kemerdekaan melalui sidang Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI)," kata Megawati.

Ia pun menyebut saat itu, pengesahan UUD 1945 dilakukan dengan menghargai rule of the game.

Mengacu hal itu, Megawati pun menekankan rule of the game juga harus dijalankan pada saat ini.

"Jaman segitu mereka itu, sudah bayangkan yang saya pikir, sudah betul-betul menghargai rule of the game, jadi bayangkan itu bisa terjadi, coba kalau enggak kayak apa?," ujarnya.

"Nah kita mestinya kan ikut seperti ini yang saya mau bacakan bahwa rule of the game of the republic Indonesia ini harus dijalankan. Jangan bikin aturan-aturan sendiri. Betul apa tidak?"

"Betul," jawab hadirin.

Baca Juga: Megawati Gelisah Politik Terkini: Wajah Kekuasaan Dominan daripada Watak Bangun Peradaban

Lebih lanjut ia pun mengagumi perjuangan para pendiri bangsa yang begitu luar biasa.

"Begitu luar biasa perjuangan para pendiri bangsa maka Pancasila, Proklamasi Kemerdekaan Indonesia dan Konstitusi negara adalah suatu ekstraksi kristalisasi pemikiran yang begitu sempurna," tegasnya.

"Tidak ada yang membantah, tidak ada jalan belakang, tidak ada yang patpat gulipat, tidak ada yang maunya hanya TSM," katanya.

Sebelumnya, Sekretaris Jenderal PDI-P Hasto Kristiyanto mengumumkan 6 bakal calon gubernur dan bakal calon wakil gubernur yang resmi diusung PDIP untuk Pilkada serentak tahun 2024.

Mereka yakni Muhammar Rudi - H. Aunur Rafiq untuk Pilkada Kepulauan Riau, Al Haris - Abdullah Sani untuk Pilkada Jambi, dan Hidayat Arsani – Heliana untuk Pilkada Kepulauan Bangka Belitung.

Kemudian Wayan Koster - I Nyoman Giri Prasta untuk Pilkada Bali, Meki Nawipa - Deinas Geley untuk Pilkada Papua Tengah, dan Apolo Safanto - Paskalis Imagawa untuk Pilkada Papua Selatan.

Sebelumnya, PDI Perjuangan telah mengumumkan 305 bakal calon kepala daerah yang diusung pada  gelombang pertama di 14 Agustus 2024.

Untuk bakal calon kepala daerah PDIP di Jakarta, Hasto mengatakan, masih menantikan keputusan akhir dari Ketua Umum Megawati Soekarnoputri.

“Untuk Jakarta masih menunggu pengumuman dari Ibu Ketua Umum,” kata Hasto. 

Baca Juga: Hasto soal Pilkada Jakarta: Tunggu Keputusan Ibu Mega, Demikian Pula untuk Jateng dan Jatim




Sumber : Kompas TV




BERITA LAINNYA



FOLLOW US




Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.


VIDEO TERPOPULER

Close Ads x