Kompas TV nasional politik

Bawaslu DKI Jakarta Minta Warga Melapor jika Nama dan NIK Dicatut Kandidat Calon Kepala Daerah

Kompas.tv - 16 Agustus 2024, 16:56 WIB
bawaslu-dki-jakarta-minta-warga-melapor-jika-nama-dan-nik-dicatut-kandidat-calon-kepala-daerah
Ilustrasi logo Bawaslu. (Sumber: bawaslu.go.id)
Penulis : Kurniawan Eka Mulyana | Editor : Vyara Lestari

Beka membenarkan bahwa NIK dan namanya dicatut untuk mendukung calon independen Pilkada Jakarta.

Menurut Beka, korban pencatutan nama dan NIK tersebut bukan hanya dirinya, tetapi juga sang istri.

”Tidak hanya saya, istri saya pun jadi korban. Sekarang saya sedang menanyakan keluarga besar saya apakah ada yang menjadi korban pencatutan KTP,” katanya, Jumat (16/8/2024), dikutip Kompas.id.

Awalnya, ia mendapatkan kabar tentang pasangan Dharma-Kun yang dinyatakan lolos verifikasi faktual calon perseorangan. Ia juga mendapat info mengenai pencatutan nama sejumlah orang dalam form dukungan.

Baca Juga: Surya Paloh Sebut Anies Berlapang Dada NasDem Batal Beri Dukungan di Pilkada Jakarta

Beka kemudian memeriksa link https://infopemilu.kpu.go.id/Pemilihan/cek_pendukung.

”Ternyata nama saya tercantum sebagai salah satu pendukung,” kata Beka.

Senada dengan Beka, seorang warga Jakarta Selatan bernama Shinta (27), merasa tidak pernah memberikan dukungan kepada bakal calon kepala daerah dari jalur perseorangan, Dharma Pongrekun-Kun Wardana.

”Jangankan untuk memberikan dukungan, kenal dengan pasangan ini saja tidak,” kata dia, Jumat.

Ia mengaku awalnya melihat ramainya obrolan di media sosial mengenai banyaknya warga Jakarta yang merasa NIK-nya dicatut untuk mendukung pasangan tersebut.

Ia pun langsung mengecek https://infopemilu.kpu.go.id/Pemilihan/cek_pendukung, dan menemukan namanya dinyatakan mendukung bakal pasangan calon kepala daerah perseorangan untuk pasangan Dharma Pongrekun-Kun Wardana Abyoto.

Dugaan pencatutan nama tersebut bukan hanya menimpa dirinya, tetapi juga empat anggota keluarganya yang lain.

”Ini adalah salah satu bentuk pencurian data pribadi yang harus segera ditangani,” katanya.

Bahkan, tetangganya pun bernasib serupa. Hampir semua anggota keluarganya yang masuk dalam data pemilih dimasukkan sebagai pendukung.


 

 




Sumber : Kompas.id




BERITA LAINNYA



FOLLOW US




Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.


VIDEO TERPOPULER

Close Ads x