JAKARTA, KOMPAS.TV - Di pengasingannya di Banda Neira, Maluku, Bung Hatta tetap produktif mengajar dan menulis. Bahkan saat diasingkan, buku-bukulah yang menjadi kawannya dalam sunyi.
Tidak heran, bila di pengasingan pula dia berhasil menuliskan tiga jilid buku yang kemudian diberi judul "Alam Pikiran Yunani" pada 1941. Buah karangan ini, lahir secara berangsur-angsur.
"Hasil pelajaran di alam sunyi," katanya.
Sudah ditulis sejak di Boven Digul, juga saat ia berstatus sebagai orang pengasingan.
Isi dari buku tersebut pengantar kepada para pemikir Yunani, mulai dari Thales, Anaximenes, Prodikos sampai Plotinos. Dari pemikiran filsafat alam hingga masa religi.
Namun yang menarik, buku karyanya tersebut justru dijadikan sebagai maskawin saat Hatta meminang Rahmi pada 18 November 1945 di Megamendung, Bogor, Jawa Barat.
Saat itu, Bung Hatta berusia 43 tahun, sedangkan Rahmi 19 tahun.
Sebagaimana dikutip dari pemberitaan harian Kompas pada 14 April 1999, Rahmi turut mengalami jatuh bangun dalam perjuangan mempertahankan kemerdekaan Indonesia.
Baca Juga: Ziarah ke Makam, Mahfud MD Puji Kesederhanaan dan Anti-Korupsi Bung Hatta
Namun ide memberikan buku sebagai maskawin, tak disetujui oleh keluarga Bung Hatta. Mak Gaek, sebutan ibu Bung Hatta, merasa malu bila tidak ada perhiasan emas yang dijadikan maskawin.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.