"Iya," jawab Aldi.
"Berapa kali Saka Tatal mengalami penyiksaan?" tanya Farhat lagi.
"Banyak, sama," ucap Aldi.
Tak cuma terpidana, saat itu, Aldi pun turut dijebloskan ke penjara seperti terpidana lainnya.
Bahkan, dia menyebut, penyiksaan terus dilakukan oleh polisi dengan memaksanya dengan para terpidana untuk meminum air kencing.
"Pada saat saya mau masuk penjara pun saya masih dipukulin dengan gembok. Baru mau masuk itu. Habis pukulin gembok, saya diminumin air kencing satu gelas gede, semuanya itu (terpidana) minum," jelas Aldi.
Mendengar pernyataan Aldi tersebut, Farhat pun tak kuasa menahan tangisnya. Ia terlihat beberapa kali mengusap air matanya.
"Ada ancaman kekerasan atau akan dibunuh atau....?" tanya Farhat dengan menahan tangisnya.
"Ada (ancaman). Masih mending ditembak mati semua daripada kalian semua pada hidup. Ada polisi yang ngomong kayak gitu," kata Aldi.
"Siapa yang paling jahat?" kata Farhat dengan suara yang bergetar.
"Ada namanya itu, saya kenal. Orang dua, namanya Aris sama Gugun, itu yang ngebalsem, nyetrum saya," jawab Aldi yang juga tak sanggup menahan tangisnya.
Baca Juga: Sidang PK Saka Tatal, Liga Akbar Blak-blakan soal Permintaan Rudiana ke Dirinya pada 2016 Lalu
Dalam kesempatan itu, ia juga menjelaskan, usai berhasil dibebaskan, luka yang dialaminya baru sembuh satu bulan kemudian.
"Pulang-pulang demek (luka parah) satu bulan saya muka saya baru beres (sembuh). Jalan saja nggak bisa," papar Aldi.
Bahkan, Aldi mengaku dirinya masih mendapat kekerasan saat melakukan wajib lapor usai dibebaskan dari penangkapan.
"Saya lapor wajib saja ditabok bolak balik," ucap Aldi.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.