Baca Juga: Survei Indikator: Mayoritas Pemilih Jakarta Sudah Punya Pilihan, Hampir 40 Persen Pilih Anies
Hal itu berbeda dengan selisih suara saat simulasi dua nama, yakni Anies vs Ridwan. Dalam simulasi Anies vs Ridwan, Anies meraih 50,1 persen suara responden sedangkan Ridwan 38,8 persen. Sementara 11,1 persen tidak menjawab atau tidak tahu.
“Jadi kalau kita lihat angka di sini sepertinya berat untuk Ahok karena dia tidak punya daya tarik kuat untuk menarik pemilih Ridwan Kamil di simulasi head to head. Karena selisihnya tidak berbeda jauh antara head to head Anies vs Ahok dibanding Anies vs Ahok vs Ridwan Kamil di simulasi tiga nama,” terang Burhanuddin.
Dia juga mengatakan perolehan suara Ridwan dalam simulasi head to head dengan Anies cukup jauh berbeda dengan saat simulasi tiga nama.
Dalam simulasi tiga nama, Ridwan meraih 18,9 persen, sedangkan dalam simulasi head to head dengan Anies, ia meraih 38,8 persen.
“Tapi ketika Ahok tidak masuk dalam simulasi, diasumsikan Anies vs Ridwan Kamil, itu suara pemilih Ahok cenderung lari ke RK.”
Baca Juga: Mengacu Hasil Survei Pilkada Jakarta, Indikator Politik: Anies Telah Memiliki Strong Voter
“Suaranya RK yang awalnya (dalam simulasi 3 nama) 18 persen, melonjak 20 persen jadi 38,8. Selisihnya dalam tiga nama antara Anies vs Ridwan Kamil itu puluhan persen, tetapi ketika simulasi dua nama, selisihnya menipis menjadi sekitar 11 persen,” bebernya.
Survei ini dilaksanakan pada 18-26 Juni 2024 dan melibatkan 800 responden berusia 17 tahun atau lebih atau sudah menikah. Sampel diambil dengan metode multistage random sampling.
Margin of error survei sebesar 3,5 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.