JAKARTA, KOMPAS.TV - Wakil Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) PDIP Kota Semarang, Supriyadi buka suara terkait penggeledahan penyidik KPK di sejumlah kantor Pemerintah Kota Semarang, Jawa Tengah.
Ia menilai penggeledahan yang dilakukan KPK terkait kasus dugaan korupsi di lingkup Pemerintah Kota Semarang tersebut memengaruhi elektabilitas Wali Kota (Walkot) Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu
”Kasus ini otomatis memengaruhi elektabilitas dari Hevearita yang hasil surveinya saat ini juga terus meningkat. Ini ada upaya-upaya penggembosan elektabilitas beliau,” kata Supriyadi dalam keterangannya, Senin (22/7/2025).
Ia pun mempertanyakan penggeledahan KPK yang dilakukan berdekatan dengan momentum pemilihan kepala daerah (pilkada) 2024, Hevearita yang kantor dan rumahnya turut digeledah, bermaksud ingin kembali ikut Pilwalkot Semarang melalui PDIP.
”Kalau mau menyelidik tindak pidana korupsi di Kota Semarang itu harusnya jauh-jauh hari. Tidak hanya mendekati proses-proses Pilkada. Ini kan masyarakat bertanya-tanya, kenapa harus mendekati pilkada?" ujarnya.
Pasalnya, lanjut ia, penyidikan KPK yang dilakukan menjelang Pilkada 2024 justru akan mengundang berbagai macam spekulasi.
"Sehingga muncul spekualasi, wah ini Bu Ita (Hevearita) dikerjain, ini memang operasi politik, macam-macam spekulasinya,” jelasnya.
Meski demikian, ia menyebut pihaknya menghormati proses hukum dari KPK yang saat ini masih berjalan. Ia meminta masyarakat tak berspekulasi dan membiarkan KPK bekerja.
”Ketika ada tindak pidana korupsi, biar risiko masing-masing,” ucapnya, dikutip dari Kompas.id.
Dalam kesempatan itu, Supriyadi juga menyanggah soal isu yang menyatakan Hevearita telah dijadikan tersangka dugaan korupsi di lingkup Pemerintah Kota Semarang oleh KPK.
Sumber : Kompas TV/Kompas.id.
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.