"PBNU sekarang hanya menegaskan kembali me-remind (mengingatkan kembali) seluruh jajaran struktural Nahdlatul Ulama baik itu pengurus wilayah, pengurus cabang sampai ke paling bawah," tegasnya.
"Termasuk ke banom (badan otonom) dan lembaga-lembaga di lingkungan NU, termasuk perguruan tinggi, pondok-pondok pesantren atau madrasah lain itu masih terikat keputusan PBNU."
Sebelumnya, pertemuan lima nahdliyin dengan Presiden Israel viral di media sosial.
Lima nahdliyin tersebut adalah Syukron Makmun, Zainul Maarif, Munawar Aziz, Nurul Bahrul Ulum, dan Izza Annafisah Dania.
PBNU telah memanggil lima orang itu untuk pemeriksaan. Mereka disebut berangkat ke Israel atas nama pribadi dan difasilitasi lembaga swadaya masyarakat.
Sekretaris Jenderal (Sekjen) PBNU Saifullah Yusuf atau Gus Ipul menyebut hanya terdapat dua pilihan untuk lima nahdliyin tersebut, yakni untuk segera mengundurkan diri atau diberhentikan dari kepengurusan NU.
"PBNU meminta kepada lembaga dan banom di mana yang bersangkutan mengabdi untuk mengambil tindakan atas pelanggaran tersebut dengan dua pilihan mengundurkan diri atau diberhentikan,” kata Gus Ipul, Kamis (18/7).
“Pilihannya mengundurkan diri atau dimundurkan dari organisasi. Jadi saya minta mereka segera memilih."
Baca Juga: PBNU ke 5 Nahdliyin yang Temui Presiden Israel: Mundur atau Diberhentikan
Sumber : Kompas TV/NU Online
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.