JAKARTA, KOMPAS.TV – Gubernur Jawa Timur (Jatim) periode 2019-2024 Khofifah Indar Parawansa mengaku masih memiliki kartu tanda anggota (KTA) Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) versi Abdurrahman Wahid atau Gus Dur.
Pernyataan tersebut disampaikan Khofifah untuk menjawab pertanyaan Rosiana Silalahi, host program ROSI yang ditayangkan Kompas TV, Sabtu (13/7/2024) malam.
“Aslinya saya masih ber-KTA PKB, PKB Gus Dur ya mbak ya. Saya masih ber-KTA PKB Gus Dur, saya belum berpindah KTA partai lain. Selain itu, pasti KTA saya Muslimat NU,” jawabnya.
Rosiana kemudian menanyakan apakah sejumlah partai politik (parpol) mendukung Khofifah di Pilkada Jatim 2024 karena ia memiliki KTA Muslimat NU.
Baca Juga: Khofifah soal Persaingan dengan Risma dan Kiai Marzuki di Pilkada Jatim: Kita Akan Adu Gagasan
Khofifah mengatakan seseorang harus membangun "equidistance" atau jarak yang setara saat menjabat sebagai pimpinan atau kepala daerah.
“Jadi komunikasi-komunikasi dan perlakuan-perlakuan secara equal (setara) dengan semua elemen, bukan hanya dengan partai politik saya rasa harus kita bangun.”
“Saya sering sekali menyampaikan pada kawan-kawan, termasuk pimpinan-pimpinan ormas, pimpinan-pimpinan elemen strategis lainnya, ingatkan saya kalau saya tidak adil,” lanjutnya.
Sebab, lanjut Khofifah, dalam referensi Islam, doa seorang pemimpin yang adil akan dikabulkan. Oleh sebab itu, agar doa dikabulkan, seorang pemimpin harus bersikap adil.
“Saya harus membangun equidistance tadi, dengan seluruh elemen. Partai-partai maupun non-partai.”
Baca Juga: Khofifah: Kalau Musim Pilkada Muncul Dalil Daerah yang Dipimpin Perempuan Takkan Bahagia
Ia kemudian mengisahkan saat dirinya menjabat sebagai gubernur Jatim pada tahun pertama. Saat itu, kata Khofifah, ia mencari pimpinan Parisada Hindu Dharma Indonesia PHDI) karena tidak pernah bertemu.
“Saya sampaikan pada mereka bahwa saya sudah datang ke sentra-sentra tempat pura-pura mereka yang mereka pun belum berkesempatan,” tuturnya.
Ia mengatakan ingin menemui pimpinan PHDI untuk menanyakan program prioritas mereka. Khofifah mengaku khawatir dirinya tidak berlaku adil jika tidak berkomunikasi dengan pihak PDHI.
“Supaya semua merasa tersapa, bahwa kita ini hadir mestinya memayungi semuanya, mengayomi semuanya.”
Dalam kesempatan itu, Khofifah juga menjawab pertanyaan mengenai apa rahasianya bisa diusung sejumlah parpol padahal dirinya tidak berpartai.
“Mungkin juga pasti banyak varibel ya. Saya rasa semua partai juga akan melakukan survei, mereka pasti melakukan sounding kepada elemen-elemen, tidak hanya partainya tapi juga elemen-elemen significant person (orang penting) di daerah di mana kita akan turun, dan seterusnya,” beber Khofifah.
Baca Juga: PPP Dukung Pasangan Khofifah-Emil Maju Sebagai Cagub dan Cawagub di Pilgub Jatim
Seperti diberitakan, Khofifah berencana maju lagi dalam Pilkada Jatim 2024, berpasangan dengan Emil Dardak. Pasangan tersebut telah mendapat dukungan dari Partai Golkar, PAN, Partai Demokrat, Partai Gerindra, dan Perindo.
Pada Jumat (12/7/2024), Khofifah-Emil secara resmi juga mendapat dukungan dari PPP untuk bertarung di Pilkada Jatim 2024.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.