"Setelah kejadian, kami dari pihak keluarga syok. Tapi setelah dipikir-pikir semua itu adalah musibah."
"Sehingga kami dari pihak keluarga sudah bicara dengan bapak ibunya, semua keluarga bisa menerima itu sebagai musibah," ucap Suparno kepada awak media, Selasa.
FN dikenal sebagai anak kedua dari empat bersaudara yang rajin, baik, dan ramah kepada orang lain serta keluarga.
"Anaknya baik, rajin salat. Di kampung juga terkenal baik, begitu juga di sekolah. Dia menjadi Ketua OSIS dan pintar," tambahnya.
3. Keluarga Korban Cabut Laporan
Kapolsek Cawas, Iptu Umar Mustofa menyatakan pihaknya telah mengumpulkan keterangan dari saksi-saksi dan melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP).
Namun, penyelidikan tidak dapat dilanjutkan karena keluarga korban telah mencabut laporan.
"Keluarga korban tidak mau melanjutkan laporan sehingga kami dari kepolisian juga tidak bisa melanjutkan proses penyelidikan," ungkapnya.
4. Jenazah sudah Dimakamkan
Melansir TribunJogja.com, karangan bunga terlihat di sepanjang jalan menuju rumah FN di Dusun Sanggrahan, Desa Cawas, Kecamatan Cawas, Kabupaten Klaten, pada Selasa (9/7). Ratusan orang, termasuk teman-teman korban dan warga sekitar, hadir di rumah duka pada Selasa pagi.
Suasana duka menyelimuti para pelayat dengan tangis yang pecah saat korban dibawa menuju tempat peristirahatan terakhirnya.
Peti jenazah FN dipanggul oleh pasukan Paskibraka SMAN 1 Cawas dan kemudian dimasukkan ke dalam mobil ambulans untuk dibawa ke pemakaman umum Dusun Sepi, Desa Barepan, yang berjarak sekitar 1 km dari rumah duka.
Baca Juga: Ketua OSIS SMA di Klaten Tewas Diduga Tersetrum Lantaran Diceburkan ke Kolam di Momen Ultah
Sumber : Kompas TV, TribunJogja
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.