Kompas TV nasional hukum

Bacakan Pleidoi, SYL Sebut Ada Tekanan Pihak Tertentu: Seolah-olah Saya Manusia Rakus

Kompas.tv - 5 Juli 2024, 15:49 WIB
bacakan-pleidoi-syl-sebut-ada-tekanan-pihak-tertentu-seolah-olah-saya-manusia-rakus
Eks Mentan Syahrul Yasin Limpo atau SYL usai menjalani sidang tuntutan kasus dugaan pemerasan dan gratifikasi di Pengadilan Tipikor, Jakarta Pusat, Jumat (28/6/2024). (Sumber: Tangkapan layar Kompas TV)
Penulis : Kurniawan Eka Mulyana | Editor : Edy A. Putra

JAKARTA, KOMPAS.TV – Mantan Menteri Pertanian (Mentan) RI Syahrul Yasin Limpo (SYL) menyebut ada pembentukan opini dan tekanan luar biasa dari pihak tertentu terhadap dirinya dan keluarga.

Hal tersebut disampaikan dalam sidang lanjutan kasus dugaan korupsi di Kementerian Pertanian (Kementan) dengan agenda pembacaan nota pembelaan atau pleidoi di Pengadilan Tipikor Jakarta, Jumat (5/7/2024).

“Saya membaca pledoi ini dalam ruang sesak pengadilan, di mana sirkulasi informasi dalam kesaksian selama ini bagai langit mendung yang kadang mengandung guntur dan petir bagi saya,” kata SYL, dipantau dari siaran YouTube Kompas TV.

Namun, lanjut dia, sebagai warga negara yang taat hukum, ia meyakini bahwa dalam sidang inilah cahaya keadilan yang terang benderang akan didapatkan melalui putusan majelis hakim yang terhormat.

Baca Juga: Hari Ini, SYL Bacakan Pembelaan Terakhir di Sidang Kasus Korupsi Kementan

“Majelis hakim yang terhormat, betapa sulit membuat nota pembelaan ini di tengah fisik dan psikis serta usia saya yang memasuki 70 tahun saat ini, di mana kondisi tersebut sudah melemahkan tingkat kemampuan fokus dan memori saya dalam menyusun kata-kata."

“Terlebih lagi saya mendengar informasi bahwa terjadi pembentukan atau framing opini yang mengarah pada cacian, hinaan, olok-olok, serta tekanan yang luar biasa dari pihak tertetu kepada saya dan keluarga saya, baik di tingkat pemeriksaan maupun di proses persidangan,” bebernya.

Pembentukan opini tersebut, kata dia, mulai dari berita bohong atau hoaks yang menyebut dirinya menghilang dan melarikan diri pada saat melaksanakan tugas negara di luar negeri.

Sampai pada hal-hal yang menurutnya melampaui batas adab masyarakat Indonesia.

“Hal tersebut membuat saya hampir merasa putus asa, mengingat saya selama ini hanya berniat untuk bekerja memberikan pengabdian terbaik bagi bangsa dan negara di seluruh rakyat Indonesia, dan menjadikan tugas tanggung jawab saya menjadi bagian dari ibadah saya kepada Tuhan Yang Maha Esa baik sebagai aparatur maupun anggota masyarakat."




Sumber : Kompas TV




BERITA LAINNYA



FOLLOW US




Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.


VIDEO TERPOPULER

Close Ads x