Kompas TV nasional politik

Ketua DPR Wanti-Wanti Pemerintah: Peretasan Pusat Data Nasional Jangan Terulang Kembali

Kompas.tv - 2 Juli 2024, 20:10 WIB
ketua-dpr-wanti-wanti-pemerintah-peretasan-pusat-data-nasional-jangan-terulang-kembali
Ketua DPP PDI Perjuangan atau PDIP Puan Maharani di gedung DPR, Jakarta, Selasa (21/11/2023). (Sumber: Fadel Prayoga/Kompas TV)
Penulis : Fadel Prayoga | Editor : Deni Muliya

Mereka mengaku akan memberikan sandi data-data yang terkunci pada Rabu (3/7/2024) besok.

Pernyataan Brain Cipher diunggah ulang oleh perusahaan intelijen siber yang berbasis di Singapura, Stealth Mole di platform X, Selasa (2/7).

Dalam pernyataannya, Brain Cipher mengaku tidak memiliki motif politik dalam kasus peretasan PDN.

Kelompok ini mengaku sekadar menginginkan uang tebusan. Tetapi, kelompok tersebut mengaku akan memberikan kunci data-data yang terserang ransomware secara cuma-cuma.

Kelompok itu menginginkan pernyataan terima kasih dari pemerintah.

"Kami juga meminta pernyataan terima kasih secara terbuka dan penegasan bahwa kami mengambil kebijakan ini secara sadar dan independen," demikian pernyataan Brain Cipher yang diunggah ulang Stealth Mole.

"Apabila perwakilan pemerintah menganggap terima kasih ke peretas adalah hal yang salah. Anda bisa melakukannya secara tertutup di kantor," katanya.

Di tempat terpisah, Menko Polhukam Hadi Tjahjanto mengaku, pihaknya telah menemukan unsur internal yang dianggap bersalah dalam serangan ransomware tersebut.

Unsur internal itu dinilai mengakitbatkan PDNS 2 dimasuki ransomware.

Hadi menyebut, terkait akan diproses secara hukum oleh Badan Siber dan Sandi Negara serta aparat yang berwenang.

Baca Juga: Peretasan Pusat Data Nasional, Hasto: Masalah Kedaulatan dan Harus Diselesaikan

“Dari hasil forensik pun kami sudah bisa mengetahui bahwa siapa user yang selalu menggunakan password-nya dan akhirnya terjadi permasalahan-permasalahan yang sangat serius ini,” kata Hadi dikutip Kompas.com, Senin (1/7).




Sumber : Kompas TV




BERITA LAINNYA



FOLLOW US




Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.


VIDEO TERPOPULER

Close Ads x