Kompas TV nasional peristiwa

Amnesty Internasional: Penyiksaan oleh Aparat Penegak Hukum Makin Mengkhawatirkan

Kompas.tv - 27 Juni 2024, 10:35 WIB
amnesty-internasional-penyiksaan-oleh-aparat-penegak-hukum-makin-mengkhawatirkan
Diskusi Amnesty Internasional Hari Anti-Penyiksaan Internasional di Jakarta (Sumber: Amnesty Internasional)
Penulis : Iman Firdaus | Editor : Tito Dirhantoro

Dalam diskusi tersebut, juga diungkapkan dugaan penyiksaan polisi terhadap beberapa anak di Kota Padang, Sumatra Barat, dengan dalih melakukan penertiban wilayah dari aksi tawuran.

Insiden tersebut mengakibatkan salah satu dari mereka meninggal dunia, yaitu remaja berusia 13 tahun berinisial AM.

Direktur LBH Padang, Indira Suryani, mengungkapkan AM ditemukan meninggal di bawah Jembatan Batang Kuranji, Padang, dengan bekas luka-luka kekerasan.

“Kami menduga tidak hanya AM, tapi anak-anak lainnya mendapat penyiksaan yang diduga dilakukan aparat. Mereka ditangkap dan disiksa karena dituduh melakukan tawuran,” kata Indira.

Indira menuturkan, LBH Padang yang mengawal kasus ini sudah melapor ke Propam Polda Sumatra Barat untuk memperoleh keadilan bagi para korban.

Baca Juga: Hotman Paris Komentari CCTV Viral soal Dugaan Penyiksaan Vina dan Eky

Penyiksaan pun sering kali dilaporkan terjadi dalam proses hukum untuk mendapat “pengakuan” dari tersangka. Ini seperti yang ditemui pengacara publik di Nusa Tenggara Barat, Yan Mangandar Putra, saat mendampingi sejumlah warga di Kabupaten Dompu yang menjadi terpidana mati atas kasus mutilasi.

Kelima warga itu dijatuhi hukuman mati oleh Pengadilan Tinggi (PT) Mataram pada 18 Januari 2018 terkait kasus mutilasi. Kini, mereka tengah menunggu Peninjauan Kembali (PK) di Mahkamah Agung. 

Yan mengungkapkan sebelumnya polisi di Dompu memeriksa enam tersangka dalam kasus pembunuhan yang disertai mutilasi itu.

“Para tersangka mengalami kekerasan oleh karena penyidik merekayasa agar mereka mengakui telah melakukan pembunuhan berencana dengan cara mayat korban dimutilasi. Selama sekitar dua minggu, mereka terutama dua tersangka di antaranya, sering mengalami penyiksaan,” ujar Yan.  


 



Sumber : Kompas TV



BERITA LAINNYA



Close Ads x