Pameran yang akan berlangsung selama satu minggu ini, menghadirkan sebanyak 25 jenama produk nonpangan dan pangan Indonesia binaan Kantor Perwakilan Wilayah Bank Indonesia Cirebon, DI Yogyakarta, Banten, dan NTB serta binaan Kementerian Perdagangan. Produk Indonesia tersebut telah melalui kurasi yang dilakukan KBRI Tokyo bersama BI Tokyo, untuk memastikan produk dapat langsung dijual secara ritel ke konsumen sesuai regulasi izin edar yang berlaku di Jepang.
Jenama yang ditampilkan antara lain Tenun Isam, Mawar Ketak, Palem Craft, Mantera Rattan, Galeri Batik Jawa, Batik Ciwaringin, Kirapassa, Natlovers, Multi Dimensi, KAR Jewellery, Lamops, Toraja Melo, Calla the Label, Long Story Short serta produk pemenang Good Design Indonesia yaitu Rumah Rakuji, Gui Artisan, Jam Kayu Lima Watch, dan Pijak Bumi.
Selain mempromosikan produk nonpangan, in-store promotion kali ini juga menghadirkan ragam produk pangan Indonesia yang sudah cukup dikenal oleh masyarakat Jepang diantaranya Yava Cashew Nut, Teh Bangkit Wangi, Indomie, Bon Cabe, Bumbu Instan Bamboe, Sambal ABC. Pengunjung juga berkesempatan menikmati kopi Indonesia dari Indonesia House of Beans (IHoBs) yang disajikan di Harakado Café.
"Kami padukan Batik Indonesia dengan kimono. Kami coba design ulang lalu pasarkan batik yang modern agar dapat diterima masyarakat Jepang," ujar Yoichiro Ito, warga Jepang pengrajin batik, melalui rilis yang diterima oleh Kompas.tv, Selasa (4/6/2024).
Adapun pemilihan lokasi in-store promotion di Harakado Tokyu Plaza Harajuku dikarenakan tempat ini dikenal sebagai pusat mode dan tempat berkumpul komunitas anak muda di Tokyo. Harakado cocok dengan konsep keseluruhan pameran, Envisioning a Sustainable Future, yang mengangkat tema alam dan lingkungan hidup berkelanjutan. Hal ini dimanfaatkan sebagai momentum untuk mengangkat produk Indonesia yang berbahan baku natural dan berkelanjutan, sehingga menjadi daya tarik tersendiri untuk konsumen Jepang.
"Saya belum pernah ke Indonesia. Tapi saya tertarik dengan ragam busana tradisional Indonesia. Komposisi warnanya sangat menarik," terang Satomi warga Tokyo yang mengaku belum pernah ke Indonesia.
Senada dengan Satomi, Sakamoto Yoko warga Jepang lainnya mengaku memiliki 100 lebih koleksi batik Indonesia.
Salah satu perusahaan Indonesia yang berinvestasi di Jepang, APP Japan turut berpartisipasi mempromosikan produk tisu ramah lingkungan sebagai bagian dari kampanye program pelestarian hutan “Belantara Project” yang sudah dimulai di Riau.
Baca Juga: KBRI Doha: 5.000 WNI akan Dukung Timnas U23 Indonesia saat Lawan Korea Selatan
Sumber : Kompas TV, KBRI Tokyo
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.