Kompas TV nasional politik

Biar Tak jadi Beban, Fraksi PKS Saran BP Tapera Buat Solusi untuk Peserta Gen Z dan Pekerja Mandiri

Kompas.tv - 29 Mei 2024, 13:18 WIB
biar-tak-jadi-beban-fraksi-pks-saran-bp-tapera-buat-solusi-untuk-peserta-gen-z-dan-pekerja-mandiri
Deretan rumah bersubsidi yang tengah dibangun di kawasan Rabak, Bogor, Jawa Barat, Minggu (22/1/2023). (Sumber: KOMPAS/HENDRA A SETYAWAN)
Penulis : Johannes Mangihot | Editor : Deni Muliya

JAKARTA, KOMPAS.TV - Anggota Komisi V DPR RI dari Fraksi PKS, Suryadi Jaya Purnama memberi catatan terkait Tabungan Perumahan Rakyat (Tapera), program pemerintah untuk para pekerja memiliki rumah. 

Program Tapera tertuang dalam Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 21 Tahun 2024 tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 25 Tahun 2020 tentang Penyelenggaraan Tabungan Perumahan Rakyat (PP Tapera)

Dalam PP Tapera ada kewajiban potongan 2,5 persen bagi pekerja yang berpenghasilan di atas Upah Minimum Regional (UMR) dan 3 persen untuk pekerja mandiri menjadi peserta Tapera.

Iuran ini akan berjalan pada tahun 2027. Suryadi menilai, potongan iuran sebesar 3 persen dari gaji untuk Tapera dapat membebani generasi milenial (Gen Z) dan pekerja mandiri.

Untuk itu perlu ada solusi dari pemerintah agar iuran Tapera tidak membebankan pekerja mandiri dan Gen Z. 

Ia memberi contoh Gen Z yang masuk golongan kelas menengah dan sudah memiliki rumah atau sudah telanjur membelinya atau dari warisan orang tua, tidak perlu lagi masih juga diwajibkan ikut program ini.

Baca Juga: Pengamat: Ini Syarat yang Harus Dipenuhi kalau Pemerintah Mau Tapera Berhasil

Kalaupun tetap diikut sertakan, PKS mengusulkan, golongan kelas menengah ini dapat dibantu untuk membeli properti yang produktif seperti misalnya ruko dan sebagainya. 

Dengan begitu akan semakin meningkatkan kesejahteraan masyarakat kelas menengah yang sejatinya menjadi fokus pemerintah dalam pengembangan kelas menengah yang kuat dan inovatif, karena mereka adalah motor utama pembangunan jangka panjang.

Sebab, penelitian Lembaga Penyelidikan Ekonomi dan Masyarakat Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia (LPEM FEB UI) tahun 2023 menyebutkan, kebijakan ekonomi Jokowi saat ini cenderung melupakan kelas menengah. 

"Fraksi PKS mendorong agar kelas menengah ini juga diperhatikan. Di satu sisi, penghasilan mereka melebihi kriteria masyarakat berpenghasilan rendah (MBR), sehingga tidak dapat membeli hunian subsidi," ujarnya dalam keterangan tertulis, Rabu (29/5/2024).

Baca Juga: Apa Itu Tapera dan Tujuannya? Siap-Siap Gaji Karyawan Swasta dan PNS Dipotong Tiap Bulan

"Di sisi lain, penghasilan mereka juga masih pas-pasan untuk membeli hunian nonsubsidi, sehingga akan semakin terbebani jika harus mencicil rumah sendiri tapi juga masih harus menyisihkan uang untuk Tapera," sambung Suryadi.



Sumber : Kompas TV



BERITA LAINNYA



Close Ads x