Kompas TV nasional peristiwa

Daftar Wilayah di Indonesia yang Berpotensi Alami Kekeringan Juni-November 2024

Kompas.tv - 29 Mei 2024, 06:30 WIB
daftar-wilayah-di-indonesia-yang-berpotensi-alami-kekeringan-juni-november-2024
Ilustrasi. SejumIah wilayah di Indonesia diprediksi akan mengalami kekeringan dari Juni hingga November 2024. (Sumber: YODA Adaman on Unsplash)
Penulis : Rizky L Pratama | Editor : Edy A. Putra

 

JAKARTA, KOMPAS.TV - SejumIah wilayah di Indonesia diprediksi akan mengalami kekeringan dari Juni hingga November 2024. Hal ini disampaikan oleh Kepala BMKG Dwikorita Karnawati dalam konferensi pers daring, Selasa (28/5/2024).

Dwikorita menjelaskan, potensi kekeringan ini berkaitan dengan hari tanpa hujan yang diperkirakan akan terjadi di berbagai wilayah.

Menurutnya, sebagian besar wilayah akan mengalami hari tanpa hujan kategori sangat pendek, yaitu 1 hingga 5 hari.

Namun, kondisi yang lebih mengkhawatirkan terjadi di beberapa daerah seperti Pulau Jawa, Bali, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, dan sebagian Sulawesi Selatan, yang diprediksi mengalami hari tanpa hujan sangat panjang, yakni 31 hingga 60 hari. 

Hari tanpa hujan terpanjang terjadi di Kebun Benih Kalinyamatan, Jawa Tengah, yang diprediksi mencapai 41 hari.

“Analisis curah hujan dan analisis sifat hujan untuk tiga dasarian yang terakhir juga menunjukkan bahwa kondisi kering sudah mulai memasuki wilayah Indonesia khususnya di bagian selatan khatulistiwa,” kata Dwikorita, dikutip dari Kompas.com.

Hal ini sejalan dengan fenomena El Nino yang meskipun tahun ini tidak separah sebelumnya, tetap berpengaruh signifikan terhadap penurunan curah hujan di Indonesia. 

El Nino, yang merupakan fenomena pemanasan suhu muka laut di Samudra Pasifik, memengaruhi pola curah hujan di berbagai belahan dunia, termasuk Indonesia.

Monitoring BMKG menunjukkan, pada Mei 2024, El Nino berada dalam kondisi netral dengan indeks +0,218. 

“El Nino-Southern Oscillation atau ENSO yang saat ini diprediksi bertahan netral, sekali lagi saat ini netral ya. Jadi tidak ada El Nino lagi karena sudah netral hingga dasarian kedua atau 10 hari kedua di bulan Mei 2024,” tutur Dwikorita.

Baca Juga: Peringatan Dini BMKG Rabu 29 Mei: 19 Wilayah Waspada Cuaca Ekstrem

BMKG memprediksi El Nino akan berlangsung dari Mei hingga Juli 2024, dan kemudian akan digantikan oleh La Nina pada Juli hingga September 2024.

Namun, La Nina diprediksi tidak akan berdampak signifikan terhadap musim kemarau tahun ini.

Lebih lanjut, ia mengatakan prediksi curah hujan hingga September 2024 menunjukkan kondisi kekeringan yang dominan.

Daerah-daerah dengan curah hujan bulanan yang sangat rendah, yaitu kurang dari 50 mm per bulan, memerlukan perhatian khusus dalam upaya mitigasi dampak kekeringan. 

Berikut daftar wilayah yang yang berpotensi mengalami kekeringan pada 2024:

1. Juni-Juli 2024 (kategori rendah-menengah):

  • Sebagian Lampung
  • Banten
  • Jakarta
  • Jawa Barat
  • Daerah Istimewa Yogyakarta
  • Jawa Timur
  • Bali
  • Nusa Tenggara Barat
  • Nusa Tenggara Timur
  • Sulawesi Selatan bagian selatan
  • Papua bagian selatan.

2. Agustus-September 2024 (kategori rendah-menengah):

  • Sebagian Sumatera Selatan
  • Sebagian Lampung
  • Banten
  • Jakarta
  • Jawa Barat
  • Jawa Tengah
  • Daerah Istimewa Yogyakarta
  • Jawa Timur
  • Bali
  • Nusa Tenggara Barat
  • Nusa Tenggara Timur
  • Sebagian kecil Kalimantan Selatan
  • Sulawesi Selatan bagian selatan
  • Sulawesi Tenggara bagian selatan
  • Sebagian Maluku
  • Papua bagian selatan.

3. Oktober 2024 (kategori menengah-tinggi):

  • Lampung
  • Jawa Barat bagian utara
  • Daerah Istimewa Yogyakarta
  • Sebagian Jawa Tengah
  • Sebagian Jawa Timur
  • Sebagian Bali
  • Nusa Tenggara Barat
  • Nusa Tenggara Timur
  • Sebagian Sulawesi Selatan
  • Sebagian Sulawesi tenggara
  • Sebagian Maluku
  • Papua bagian selatan.

4. November 2024 (kategori menengah-tinggi):

  • Jawa Timur (Pulau Madura)
  • Nusa Tenggara Timur
  • Sebagian Papua. 

Baca Juga: Gempa Magnitudo 6,2 Guncang Sinabang Aceh, BMKG: Tidak Berpotensi Tsunami


 



Sumber : Kompas.com



BERITA LAINNYA



Close Ads x