JAKARTA, KOMPAS.TV - Anggota Satlantas Polresta Manado Brigadir Ridhal Ali Tomi atau RAT, yang tewas karena bunuh diri, ternyata menjadi ajudan seorang pengusaha batu bara di Jakarta.
Namun demikian, korban tidak melulu atau setiap hari berada di Jakarta mengawal pengusaha batu bara tersebut. Melainkan, bolak-balik Jakarta-Manado.
Demikian hal itu diungkapkan oleh Kabid Humas Polda Sulawesi Utara Kombes Pol Michael Irwan Thamsil dalam acara Sapa Pagi Kompas TV yang tayang pada Kamis (2/5/2024).
Baca Juga: Kapolri Diminta Evaluasi soal Polisi Jadi Ajudan Pengusaha: Risiko Paling Nyata Kasus Brigadir RAT
Kombes Michael menjelaskan, sejak peristiwa bunuh diri yang dilakukan Brigadir RAT, Kapolda Sulawesi Utara Irjen Pol Yudhiawan langsung memerintahkan Propam dan Inspektorat untuk melakukan penyelidikan.
Menurutnya, penyelidikan yang dilakukan tersebut untuk mengetahui keberadaan Brigadir RAT bisa sampai di Jakarta, yang seharusnya sehari-hari berdinas di Satlantas Polresta Manado.
“Propam Polda Sulut kemudian melakukan pemeriksaan, yang pertama terhadap Kapolres-nya, kemudian Kasat Lantas-nya, kemudian pimpinan unitnya, kemudian ada rekan-rekan sejawatnya,” kata Kombes Michael kepada KompasTV.
Dari hasil pemeriksaan tersebut, terungkap bahwa Brigadir RAT menjadi ajudan atau pengawal pribadi seorang pengusaha di Jakarta sejak Desember 2021.
Kombes Michael mengakui bahwa Polda Sulut baru mengetahui Brigadir RAT menjadi ajudan pengusaha akhir-akhir ini setelah insiden bunuh diri.
Baca Juga: Kompolnas Cium Keanehan Kasus Bunuh Diri Brigadir RAT: 2 Tahun Jadi Ajudan kok Atasan Tidak Tahu?
Ketika dilakukan pengecekan mengenai absensi Brigadir RAT yang berdinas di Polresta Manado, kata Michael, ternyata korban hadir.
“Misalkan ketika ada PAM (Pengamanan) kemarin Pilpres, yang bersangkutan ada. Berarti kan kita bisa menyimpulkan bahwa yang bersangkutam datang dan pergi, datang dan pergi (Jakarta-Manado),” ucap Michael.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.