JAKARTA, KOMPAS.TV - Komisioner Komisi Kepolisian Nasional atau Kompolnas, Poengky Indarti mengaku merasa aneh dalam kasus kematian Brigadir Ridhal Ali Tomi atau RAT yang mengakhiri hidup dengan cara bunuh diri.
Poengky menjelaskan keanehan tersebut terkait anggota Satlantas Polresta Manado itu yang menjadi pengawal atau ajudan seorang pengusaha di Jakarta tanpa diketahui oleh pimpinannya.
Menurut dia, atasan Brigadir RAT di Polresta Manado perlu diperiksa.
Sebab, ia merasa heran karena pimpinan tersebut tidak tahu Brigadir RAT bekerja menjadi ajudan seorang pengusaha.
Baca Juga: Kapolresta Manado dan Kasat Lantas Diperiksa usai Brigadir RAT Bunuh Diri, IPW: Bisa Dicopot Jabatan
“Pimpinan harus tahu. Justru pimpinannya harus diperiksa kalau sampai tidak tahu,” kata Poengky Indarti saat dihubungi di Jakarta pada Rabu (1/5/2024).
Poengky pun mempertanyakan mengapa seorang anggota polisi yang bertugas di Satlantas Polresta Manado bisa mendapat pekerjaan sampingan di Jakarta tanpa seizin atasannya.
Seorang polisi, kata dia, jika sudah di luar jam dinasnya memang diperbolehkan untuk memiliki usaha untuk menambah penghasilan.
Namun demikian, syaratnya tidak boleh ada konflik kepentingan.
Lalu, terkait kasus Brigadir RAT, Poengky menilai ada hal yang aneh jika pimpinannya tidak tahu.
Apalagi, Brigadir RAT sudah menjadi ajudan pengusaha selama dua tahun lamanya.
“Jika almarhum tugas di Jakarta tanpa sepengetahuan dan ijin atasan di Manado, hal tersebut juga aneh,” tutur Poengky.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.