JAKARTA, KOMPAS.TV - Penyidik Satreskrim Polres Metro Jakarta Selatan masih terus menyelidiki motif tewasnya Brigadir Ridhal Ali Tomi atau RAT yang diduga karena bunuh diri.
Diketahui, korban yang merupakan anggota Satlantas Polresta Manado, Sulawesi Utara, itu diduga bunuh diri dengan cara menembak kepalanya sendiri saat berada di dalam mobil Alphard di kawasan Mampang Prapatan, Jakarta Selatan, Kamis (25/4/2024) lalu.
Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Selatan AKBP Bintoro mengatakan untuk menelusurinya, polisi tengah memeriksa telepon seluler atau ponsel milik Brigadir RAT.
Baca Juga: Istri Tak Percaya Brigadir RAT Bunuh Diri, Ungkap Suaminya Kawal Pengusaha, Tak Pulang saat Lebaran
Penyidik, kata dia, akan menitikberatkan mengenai isi percakapan antara korban dan istrinya, Novita Husain di ponsel tersebut.
"Kami fokus mendalami isi HP milik korban, khususnya SMS antara istri dan korban," kata AKBP Bintoro dalam keterangannya di Jakarta, Senin (29/4/2024).
Kendati demikian, ia enggan membeberkan isi percakapan antara korban Brigadir RAT dengan istrinya Novita.
Ia hanya mengatakan pihaknya akan menjelaskan secara rinci terkait insiden bunuh diri tersebut dalam konferensi pers yang rencananya akan digelar pada hari ini.
Sementara itu, Kapolres Metro Jakarta Selatan Kombes Ade Rahmat Idnal sebelumnya mengatakan, pihaknya menduga peristiwa bunuh diri yang dilakukan Brigadir RAT karena masalah pribadi.
Namun, untuk memastikan dugaan tersebut, penyidik kepolisian bakal memeriksa saksi dari pihak keluarga. Tak terkecuali istri dan kerabat korban.
Baca Juga: Penyelidikan Kasus SYL Bocor, KPK Lakukan Pemeriksaan Internal Usai Minta Keterangan Febri Diansyah
"Untuk motif dia bunuh diri masalah pribadi. Itu masih kita dalami kepada istri, kerabat, dan keluarga," ujar Kombes Ade Rahmat.
Adapun Novita Husain, istri Brigadir RAT, mengungkapkan suaminya sempat cerita soal pekerjaan kepadanya sebelum tewas mengakhiri hidup.
Novita mengatakan suaminya tersebut sempat mengaku tidak nyaman bekerja di tempatnya saat ini.
"Lewat telepon, almarhum bilang sudah tidak nyaman lagi kerja di situ," kata Novita, dalam keterangannya, Sabtu (27/4).
Meski demikian, ia mengaku tak tahu persis maksud dari ucapan suaminya tersebut.
"Saya juga tidak tahu maksudnya apa," ujarnya.
Adapun menurut penjelasan Novita, Brigadir RAT pamit ke Jakarta untuk menjadi ajudan dari seorang polwan.
"Ke Jakarta katanya menjadi ajudan. Saya tahu bosnya itu polwan yang bawa dia ke Jakarta," tuturnya.
Baca Juga: Humas Polresta Manado Sebut Brigadir RAT yang Diduga Bunuh Diri Tidak di Kota Itu Sejak 10 Maret
Diberitakan Kompas.tv sebelumnya, Brigadir RA ditemukan tewas dengan luka tembak di kepala dalam sebuah mobil Alphard di Jakarta Selatan pada Kamis (25/4).
Polisi juga menemukan senjata api jenis HS berkaliber 9 milimeter miliknya di dalam mobil. Diduga Brigadir RAT tewas bunuh diri.
Berdasarkan rekaman kamera pengawas atau CCTV, korban yang berada di dalam mobil sempat berhenti di salah satu rumah warga.
Kemudian mobil tersebut tiba-tiba terlihat berbelok ke kanan dan menabrak kendaraan yang terparkir di halaman rumah warga.
Warga yang mendengar suara tabrakan, lantas menuju sumber suara. Saat pintu mobil dibuka, Brigadir RAT ditemukan tak bernyawa.
Baca Juga: Brigadir RAT Tewas Diduga Bunuh Diri, Istri Sebut Suaminya Sempat Ngaku Tak Nyaman Kerja
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.