Kompas TV nasional hukum

Berkaca dari Kecelakaan Tol Japek KM 58, Ini Tips Aman Berkendara di Jalur Contraflow dari Kemenhub

Kompas.tv - 10 April 2024, 10:00 WIB
berkaca-dari-kecelakaan-tol-japek-km-58-ini-tips-aman-berkendara-di-jalur-contraflow-dari-kemenhub
Ilustrasi. Sehubungan dengan terjadinya kecelakaan antara bus dan 2 minibus di lajur contraflow Tol Jakarta - Cikampek pada Senin (8/4), Kemenhub menyampaikan perlunya tips aman bagi para pemudik yang menggunakan lajur contraflow. (Sumber: Jasa Marga )
Penulis : Dina Karina | Editor : Gading Persada

JAKARTA, KOMPAS.TV- Sehubungan dengan terjadinya kecelakaan maut di Tol Jakarta Cikampek (Japek) KM 58 antara bus dan 2 minibus di lajur contraflow Tol Jakarta - Cikampek pada Senin (8/4/2024), Dirjen Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan (Kemenhub) Hendro Sugiatno menyampaikan, perlunya tips aman bagi para pemudik yang menggunakan lajur contraflow.

Kebijakan contraflow di ruas Tol Trans Jawa selama periode angkutan Lebaran, telah tercantum dalam Surat Keputusan Bersama antara Kemenhub, Korlantas Polri dan Kementerian PUPR.

Aturan itu bertujuan menciptakan kondisi lalu lintas yang lebih nyaman dan lancar bagi para pemudik yang mengarah dari Barat ke Timur.

"Apabila pemudik berada di lajur contraflow pastikan kondisi kendaraan prima dan bahan bakar terisi penuh. Jika lajur contraflow lebih dari satu lajur, pastikan kendaraan tetap di lajur paling kiri kecuali pada saat akan mendahului," kata Hendro dalam pernyataan resminya di Jakarta, Selasa (9/4).

Kemudian, bila terjadi kerusakan pada kendaraan, dianjurkan untuk berhenti di lajur paling kiri dan segera menghubungi pusat pelayanan petugas untuk meminta bantuan.

Baca Juga: Contraflow Berbahaya untuk Pengendara, Ini Penjelasan Ahli | SINAU

Selain itu, pastikan kecepatan kendaraan sesuai dengan yang telah ditentukan, jangan melebihi batas kecepatan karena akan sangat berbahaya.

Hal lainnya yang harus diperhatikan adalah, pengemudi harus menjaga jarak aman dengan kendaraan di depannya agar bisa mengantisipasi segala kemungkinan yang akan terjadi. Jangan terlalu dekat dan jangan terlalu jauh.

"Di samping dari aspek kendaraan, yang tidak kalah penting adalah kondisi dari pengemudi itu sendiri. Menggunakan lajur contraflow perlu persiapan seperti kondisi tubuh yang fit dan konsentrasi yang penuh," ujarnya.

Ia menuturkan. bagi pengemudi yang kondisi tubuhnya tidak fit atau merasa kelelahan, sebaiknya tidak memaksakan untuk menggunakan lajur contraflow.

Utamakan untuk beristirahat terlebih dahulu di rest area ataupun tempat istirahat di luar tol. 

Baca Juga: Misteri Pemilik Mobil Gran Max yang Kecelakaan Maut di Tol Cikampek, Polisi Singgung Pidana

Contraflow masih diberlakukan

Diberitakan Kompas.tv sebelumnya, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo mengatakan rekayasa lalu lintas contraflow tetap dibutuhkan di masa mudik Lebaran 2024.

Untuk itu, pihaknya akan melakukan evaluasi pemberlakuan sistem contraflow sebagai buntut kecelakaan di Kilometer (KM) 58 Tol Jakarta-Cikampek (Japek), Karawang, Jawa Barat, Senin (8/4).

Pihaknya akan mendiskusikan titik-titik mana yang perlu dilakukan contraflow dan mana yang dilakukan sistem satu arah atau one way.

“Kami rapatkan, evaluasi, sehingga titik-titik contraflow yang akan kami tempatkan yang kira-kira sesuai. Namun di satu sisi, memang contraflow tetap dibutuhkan,” kata Kapolri Listyo Sigit, Selasa (9/4).

Listyo Sigit bilang, penerapan contraflow dilakukan berdasarkan situasi di lapangan.

Baca Juga: Kronologi Petugas KAI Kembalikan Tas LV Berisi Uang hingga Emas Senilai Rp510 Juta ke Penumpang

Terpisah, Kakorlantas Polri Irjen Aan Suhanan mengatakan penerapan contraflow di KM 47 Tol Japek hingga KM 70 Tol Cipali masih dapat dimungkinkan karena hanya berjarak 22 kilometer.

Ia juga sepakat kecelakaan di Tol Japek harus menjadi bahan evaluasi bersama pihak terkait guna memastikan penanganan arus balik berjalan dengan baik.

“Nanti pada arus balik, mungkin ada formula baru, nanti kami bicarakan dengan seluruh stakeholder yang ada. Tentunya, semua ini untuk keselamatan dan kelancaran,” ucap Irjen Aan.

Seperti diketahui, kecelakaan terjadi di Km 58 Tol Japek, Karawang, Jawa Barat, Senin (8/4). Peristiwa ini melibatkan tiga kendaraan, yakni satu unit bus, satu unit mobil Gran Max, dan satu unit mobil Terios.

Sebanyak 12 orang tewas dalam kecelakaan ini dan sudah dievakuasi ke RSUD Karawang untuk diidentifikasi. Korban tewas terdiri dari 7 laki-laki dan 5 perempuan.

Hingga saat ini, proses identifikasi masih berlangsung. Kapolri mengatakan bahwa sudah ada empat keluarga yang melakukan proses antemortem atau pengumpulan data korban sebelum meninggal.


 




Sumber : Kompas TV




BERITA LAINNYA



FOLLOW US




Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.


VIDEO TERPOPULER

Close Ads x