Sementara cuitan yang mengekspresikan kemarahan muncul terkait kemacetan yang terjadi dari Cipali sampai Cirebon dan maraknya calo tiket mudik saat lebaran mendekat.
Baca Juga: Daftar Link Live Streaming CCTV untuk Pantau Arus Mudik Lebaran 2024, Lengkap dengan Caranya
Selain itu, ada kesedihan di hati sebagian warga karena tidak bisa pulang ke kampung halaman, dikarenakan Analisis Pantauan Percakapan Mudik 2024 Monash Data & Democracy Research Hub 2 adanya kerjaan yang belum selesai dan masalah lain seperti kemacetan, yang akhirnya membuat mereka memilih untuk tidak mudik.
Selain itu, ia juga menyebut pihaknya turut memantau kata-kata yang paling banyak digunakan di setiap ekspresi tersebut.
Derry menyebut, saat ini memang percakapan masih berpusat soal dampak event mudik ini ke Jakarta dan utamanya lalu lintas di ibukota
"Sedangkan untuk percakapan yang diekspresikan dengan emosi negatif, banyaknya tentang kemacetan dan cerita-cerita menembus macet di Jakarta selama seminggu ini,” ujar Derry.
Dalam analisis ini, tim peneliti juga melihat emoji yang paling banyak digunakan oleh pengguna X, dimana emoji yang paling banyak digunakan adalah emoji menangis yaitu 9,626 kata atau sekitar 6%.
Saat ditelusuri lebih lanjut pada beberapa cuitan dengan interaksi tertinggi, kata dia, emoji tersebut didapatkan pada cuitan para pekerja kantoran yang masih harus bekerja dan belum berkesempatan cuti atau mudik.
Sebagai informasi, dalam analisisnya, Tim peneliti Monash Data & Democracy Research Hub menggunakan model deep learning BERT (Bidirectional Encoder Representations from Transformers).
"Model ini mengklasifikasi tweet menjadi lima jenis emosi: bahagia (happy), sedih (sadness), takut (fear), marah (angry), dan cinta (love),” jelasnya.
Tim peneliti ini mengumpulkan cuitan dengan menggunakan kata kunci “mudik”, “pemudik”, “pulkam”, "pulang kampung", "baliak basamo", "balik kampung", "mulih", "muleh", "pulang basamo", "baliak kampuang", "pulang kampuang", "ganjil genap" atau "gage" dan “tol”.
Hasil cuitan yang dikumpulkan sebanyak 50 ribuan dan dibersihkan dengan menghilangkan cuitan yang berulang/duplikat, hingga akhirnya hanya sekitar 38 ribuan yang dianalisis.
Baca Juga: Jelang Lebaran, Arus Mudik di Pelabuhan Gilimanuk Bali Terpantau Padat
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.