JAKARTA, KOMPAS.TV - Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto diminta untuk meminta maaf atas pernyataan Presiden Joko Widodo atau Jokowi berupaya merebut kursi ketua umum PDI Perjuangan (PDI-P).
Staf Khusus Presiden Billy Mambrasar menilai informasi tersebut tudingan tanpa dasar dan bisa dianggap sebagai informasi bohong atau hoaks.
Menurutnya, Hasto perlu menarik kembali pernyataan tersebut dan meminta maaf. Sebab Presiden Jokowi sebagai aktor utama yang dituduhkan Hasto sudah membantah soal upaya merebut kursi ketua umum PDI-P dan Partai Golkar.
"Sejatinya ketika presiden sebagai pelaku utama yang di bingkai dalam cerita tidak berdasarkan bukti sudah menyangkal. Jadi tanpa bukti pun boleh ada permohonan maaf untuk melakukan klarifikasi atas pernyataan yang dibuat sebelum bergulir menjadi bola salju," ujar Billy di program Kompas Petang KOMPAS TV, Rabu (3/4/2024).
Billy juga menyayangkan pernyataan tersebut keluar dari Sekjen PDI-P. Latar belakang Hasto sebagai seorang doktor Ilmu Pertahanan sebenarnya bisa memikirkan dampak pernyataan yang diucapkan.
Baca Juga: Jokowi Minta Hasto Tak Buat Isu soal Dirinya Ingin Rebut Kursi Ketum PDIP
Terlebih pernyatan tersebut bersifat politik tingkat tinggi yang penting bagi kelangsungan hidup negara.
Billy menilai pernyataan yang tidak berbasis bukti dan rumor akan menimbulkan keresahan di tengah masyarakat.
"Mengelurkan pernyataan yang tidak berdasarkan fakta dan data betul-betul menyesatkan, apalagi dilakukan oleh intelektual," ujar Billy.
Ia menambahkan selain tidak ada bukti, pernyataan tersebut juga tidak beralasan. Hasto hanya menyampaikan Jokowi ingin merebut kursi pimpinan partai untuk mempertahankan kekuasan dan perahu setelah selesai menjabat sebagai presiden di Oktober 2024.
Padahal dalam beberapa kesempatan Jokowi sudah menegaskan dirinya bakal kembali ke Solo setelah mengakhiri periode kedua menjadi kepala pemerintahan dan kepala negara.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.