JAKARTA, KOMPAS.TV - Partai politik pendukung pemerintah berlomba-lomba memunculkan nama keluarga Presiden Joko Widodo untuk maju sebagai kepala daerah di Pilkada serentak 2024.
Partai Golkar dan PAN sudah memasukkan nama Bobby Nasution, wali kota Medan untuk diusung sebagai calon gubernur Sumatera Utara.
Jauh sebelum itu ada nama Kaesang Pangarep yang masuk radar PSI dicalonkan sebagai Wali Kota Depok.
Kini istri Kaesang, Erina Gudono diusulkan DPC Partai Gerindra Sleman sebagai calon bupati Sleman di Pilkada serentak 2024.
Politikus PSI Ade Armando menilai masuknya keluarga Jokowi di bursa pencalonan Pilkada merupakan pertimbangan yang realistis.
Baca Juga: DPC Gerindra Sleman Usul Erina Gudono Calon Bupati, Waketum: Nanti Pak Prabowo yang Putuskan
Menurutnya munculnya nama Bobby Nasution, Erina Gudono dan Kaesang Pangarep untuk dijadikan calon kepala daerah bukan untuk menyenangkan Jokowi, tapi kepentingan partai dalam memperbesar peluang menang.
Peluang memperbesar kemenangan sudah terbukti saat Bobby maju di Pilwalkot Medan serta Gibran di Pilwalkot Solo di tahun yang sama, tahun 2021.
"Partai pasti mencari nama-nama yang potensial memenangkan pertarungan. Apakah ada kaitan dengan Pak Jokowi, saya duga ada karena sekarang ini nama Jokowi jadi nama yang sakti, ketika Gibran jadi cawapres Pak Prabowo semua survei menunjukan ada efek menendangnya," ujarnya di program Dua Arah KOMPAS TV, Jumat (15/3/2024).
Ade menilai partai pastinya sudah melakukan survei, penjajakan yang bertujuan mengetahui apakah nama Erina dan Bobby punya efek yang sama seperti Gibran.
Ia meyakini partai tidak akan memunculkan nama Erina dan Bobby jika tidak punya daya ungkit yang tinggi.
Baca Juga: Gerindra Sebut Menantu Jokowi, Erina Gudono Jadi Salah Satu Nama Potensial untuk Pilkada Sleman!
"Kedua orang ini adalah keluarga Pak Jokowi iya, tapi kalau dia keluarga Pak Jokowi tapi tidak punya daya tendang yang meyakinkan pasti tidak akan dipilih," ujar Ade.
Di kesempatan yang sama Politisi PDI Perjuangan Chico Hakim sepakat setiap partai politik pasti mengejar kemenangan.
Namun, kata dia, perlu diingat juga partai punya tanggung jawab dalam memberikan pendidikan politik yang baik di masyarkat.
Tak hanya itu, partai punya tanggung jawab membina kader untuk diusung sebagai wakil atau pemimpin masyarakat.
"Sangat disayangkan kalau partai yang punya kader-kader berpengalaman dan mumpuni ambil jalan pintas memilih orang-orang yang dianggap punya peluang menang," ujar Chico.
Baca Juga: Anak dan Mantu Jokowi di Bursa Pilkada, Pengamat Sorot Dinasti Politik Kuasai 117 Daerah
"Tentu demokrasi yang kita bangun tidak menuju seperti itu, soal kepantasan juga hal yang perlu diutamakan. Harus seiring sejalan kualitas dan kemungkinan untuk menang," ujarnya.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.