JAKARTA, KOMPAS.TV - Badan Pengawas Pemilu atau Bawaslu RI menilai hilangnya tabulasi atau penyajian data berbentuk grafik diagram yang hilang di Sistem Informasi Rekapitulasi atau Sirekap menandakan adanya sebuah permasalahan.
"Menandakan bahwa ada permasalahan Sirekap kan kalo gitu," kata Ketua Bawaslu RI Rahmat Bagja di Gedung Bawaslu RI, Jakarta, Jumat (9/3/2024).
Bagja, karena itu akan mengingatkan Komisi Pemilihan Umum atau KPU terkait hilangnya diagram atau batang data Pilpres dan Pileg 2024 dalam real count (hitung nyata) Sirekap.
Baca Juga: Kata Eks Ketua Bawaslu soal Marak Kericuhan Akibat Laporan Kecurangan Rekapitulasi Suara Pemilu 2024
"Nanti kami ingatkan KPU. Kalau sistemnya sudah diperbaiki, tentu harus ada perubahan," ujar Bagja.
Adapun saat ini, Bagja mengatakan, pihaknya sedang berkomunikasi dengan KPU RI mengenai topik lain.
"Belum, kami masih komunikasi masalah (pemungutan suara ulang) Kuala Lumpur ini, besok," tutur Bagja.
Sebelumnya, Bagja juga sempat menanggapi hilangnya tabulasi yang sebelumnya ada di Sirekap dan mempertanyakannya.
"Seharusnya SOP-nya (Standar Operasional Prosedur) seperti apa? Kan kita minta dulu untuk diberhentikan sementara untuk memperbaiki. Pertanyaan sekarang, sudah diberhentikan sementara atau bagaimana?" kata Bagja di Gedung Bawaslu RI, Jakarta, Rabu (6/3).
Bagja lantas mengingatkan KPU RI agar sistem yang telah dibuat tersebut tetap berpedoman pada SOP.
Baca Juga: KPU Bantah Bikin Algoritma yang Buat Suara Ganjar-Mahfud Mentok 17 Persen
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.