Maka pada petang hari tersebut dinyatakan sebagai awal bulan (kalender) hijriah, tanpa melihat berapapun sudut ketinggian (altitude) bulan saat matahari terbenam.
Ia menjelaskan, pada 10 Maret 2024 di Indonesia, posisi Bulan sudah di atas ufuk dan sudah positif.
Di Jakarta, posisi Bulan tingginya 0,7 derajat dan elongasi sudah di atas ufuk, namun masih kurang dari 6,4 derajat.
Oleh karena itu, kata Thomas, ada ormas yang memutuskan awal Ramadan jatuh pada 11 Maret 2024.
Ia pun meminta masyarakat untuk menghormati perbedaan dan saling menghargai terkait dengan perhitungan awal Ramadan tersebut.
Baca Juga: 100 Link Twibbon Ramadan 2024 Gratis dan Ucapan Menyambut Puasa yang Menyentuh Hati
Meski awal Ramadan berbeda, Thomas mengatakan Lebaran kemungkinan besar akan dilakukan secara bersamaan.
Menurutnya, pada 9 April 2024, posisi Bulan di wilayah Indonesia sudah cukup tinggi lebih dari 6 derajat dan elongasi sekitar 8 derajat.
Faktor itu secara hitung-hitungan sudah memenuhi kriteria MABIMS, yakni minimal 3 derajat dan elongasi 6,4 derajat.
"Saat sidang isbat tanggal 9 April 2024 akan diputuskan bahwa Idulfitri jatuh pada 10 April 2024," kata Thomas.
Baca Juga: Jadwal Libur Hari Pertama Puasa 2024 Anak Sekolah di Jakarta, Jatim, Jateng dan Provinsi Lain
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.