Mereka menamakan diri Gerakan Rakyat Tolak Pilpres Curang 2024, dan menyampaikan sejumlah poin dalam pernyataan sikapnya, Rabu (28/2/2024).
Salah atu inisiator Rakyat Tolak Pilpres Curang, Winston Herlanjaya, mengatakan demokrasi harus diselamatkan.
“Demokrasi harus diselamatkan, negara dalam keadaan menyimpang dari arah demokrasi. Penyalahgunaan wewenang dari Presiden Joko Widodo telah mengkhanati rakyat Indonesia, pemilu curang, dan cara-cara korupsi, kolusi, dan nepotisme, ucapnya di Gedung Gerakan Bhineka Nasionalis, Bendungan Hilir, Jakarta Pusat, dikutip dari YouTube Kompas.com.
Seorang perempuan peserta kegiatan tersebut kemudian membacakan enam poin pernyataan sikap, termasuk mendukung DPR untuk melaksanakan proses tahapan pemilu putaran kedua yang hanya diikuti oleh paslon nomor urut 1 dan 3.
Berikut isi pernyataan sikap yang dibacakan tersebut:
1. Menolak cara-cara curang pemilu 2024 yang dilakukan oleh oknum rezim yang melibatkan penyelenggara pemilu.
2. Menolak hasil pilpres 2024 dari hasil KKN dan pelanggar konstitusi, dan juga mendesak DPR RI untuk melakukan usulan diskualifikasipada capres dan cawapres hasil Pilpres 2024 tersebut.
3. Mendesak dengan segera kepada DPR RI untuk melakukan hak angket, memanggil Presiden Joko Widodo untuk segera diperiksa.
4. Demi kebaikan bangsa dan negara kami perwakilan berjuta pendukung, baik dari 01 dan 03 mendesak DPR RI untuk melakukan pemakzulan kepada Presiden Jokowi atas tindakan tidak netral dalam Pilpres 2024.
5. Mendesak kepada DPR untuk memanggil dan memeriksa semua komisioner KPU yang terlibat pada pemilu curang.
Baca Juga: Ketua Majelis Pertimbangan PPP: Kami Dukung Hak Angket DPR Usut Dugaan Kecurangan Pemilu 2024
6. Mendukung Dewan Perwakilan Rakyat untuk melakukan proses tahapan pemilu putaran kedua yang diikuti oleh pasangan 01 dan 03.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.