Khusus untuk Jakarta, fenomena hari tanpa bayangan akan terjadi pada 4 Maret 2024, dengan kulminasi utama terjadi pukul 12.04 WIB, dan pada 8 Oktober 2024, dengan kulminasi utama terjadi pukul 11.40 WIB.
Kulminasi utama ini terjadi saat deklinasi Matahari sama dengan lintang kota tersebut, memberikan pengalaman unik bagi penduduknya untuk menyaksikan bayangan yang seakan-akan menghilang.
Meskipun menarik, banyak yang bertanya-tanya apakah fenomena ini akan menyebabkan suhu di Indonesia menjadi lebih panas.
Baca Juga: Pemkot Malang Segera Cairkan Santunan untuk Anggota Linmas yang Meninggal Usai Bertugas Pemilu
Menurut BMKG, fenomena hari tanpa bayangan tidak signifikan memengaruhi suhu atau cuaca secara umum di Indonesia.
Deputi Bidang Meteorologi BMKG, Guswanto, menjelaskan bahwa suhu di Indonesia dipengaruhi oleh berbagai faktor, tidak hanya posisi Matahari.
Salah satu faktor yang berperan adalah kondisi perawanan, termasuk awan konvektif yang seringkali berkaitan dengan cuaca buruk seperti badai petir dan hujan lebat.
Saat ini, Indonesia masih berada dalam musim hujan, sehingga kondisi cuaca lebih dipengaruhi oleh tutupan awan.
Baca Juga: Usai Bertemu Surya Paloh, Jokowi Bilang Akan Undang Semua Elite Parpol
"Tidak banyak memengaruhi untuk peningkatan suhu," jelasnya dikutip dari Kompas.com, Selasa (20/2).
Fenomena hari tanpa bayangan merupakan momen alam yang unik dan menjadi kesempatan bagi masyarakat untuk mempelajari lebih lanjut tentang posisi Matahari dan dampaknya terhadap bumi.
Meskipun tidak berpengaruh signifikan terhadap suhu, fenomena ini tetap menjadi peristiwa menarik yang dapat dinikmati dan dipelajari oleh semua orang.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.