“Setelah beberapa lama mengobservasi, baru kemudian Dante akhirnya memutuskan siap dan mau untuk masuk ke dalam air,” tutur Wani.
Karena merasa ketakutan, menurut Wani, Dante selalu menjadi peserta paling akhir dalam aktivitas rutin dalam sesi renang.
Wani pun mengakui bahwa pihak sekolah memegang prinsip dalam metode pengajaran, yakni dengan menerapkan dorongan yang menguatkan dan dukungan, bukan paksaan.
Terkait Dante yang merasa takut ketika berenang pun pernah diungkapkan oleh ayah kandung korban, DJ Angger Dimas.
Angger Dimas menuturkan bahwa anaknya memang tidak bisa renang. Dimas mengaku berani mempertanggungjawabkan pernyataannya tersebut.
Baca Juga: Angger Dimas Kesal Dante Ditenggelamkan 12 Kali oleh Pacar Tamara Tyasmara: Bener Kan Dugaan Gue
Apalagi, kata dia, Dante juga pernah mengeluh kepadanya bahwa ia sudah tak mau lagi berenang. Karenanya, kata Dimas, ia sempat diminta sang anak untuk menyampaikan hal itu kepada ibunya, Tamara Tyasmara.
“Iya benar itu (Dante tak bisa renang spontan). Saya bisa mempertangggungjawabkan itu, belum bisa berenang, kan saya sudah tekankan,” kata Angger Dimas di Polda Metro Jaya, Selasa (13/2/2024).
Angger Dimas lantas menceritakan pengalamannya ketika berenang dengan sang anak di kolam renang yang ada di salah satu hotel di Jakarta.
Saat berenang bersama, ia mengaku melihat anaknya Dante hanya berenang di kolam jacuzzi kecil, bukan di kolam renang dalam, karena memang putranya itu tidak bisa berenang.
“Zaman (Tamara) nikah sama saya pun, terakhir (Dante) berenang itu di salah satu hotel di Jakarta dan itu juga di (kolam) jacuzzi yang kecil. Karena dia tuh lihat air tuh kayak, 'aduh!' (ekspresi takut) gitu,” ucap Angger Dimas.
Baca Juga: Ternyata Dante Coba Selamatkan Diri saat Ditenggelamkan, tapi Selalu Dihalau Pacar Tamara Tyasmara
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.