JAKARTA, KOMPAS.TV – Berdasarkan hasil hitung cepat atau quick count Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 yang dilaksanakan Litbang Kompas, endorse Jokowi tidak berpengaruh besar pada perolehan suara partai politik.
Penjelasan itu disampaikan oleh Peneliti Litbang Kompas Betian nainggolan dalam Satu Meja The Forum, Kompas TV, Rabu (14/2/2024) malam.
“Ini yang menarik, ketika kita bicara faktor Jokowi, itu memang kami yakinkan terjadi pada pilpres. Kenapa demikian? Berdasarkan survei di Bulan Desember (2023) dan sekarang ini terlihat sekali perubahannya,” kata Bestian menjawab pertanyaan dampak endorse Jokowi terhadap parpol.
“Bagaimana Pak Prabowo mendapatkan insentif elektoral yang lebih besar dari pemilih Pak Jokowi di 2019 lalu, dari 25 persen menjadi 50 persen, bahkan terakhir mencapai 55 persen.”
Baca Juga: Beda Hasil Sementara Quick Count Pilpres 2024 dari Berbagai Lembaga Survei di Indonesia
Selain suara dari pemilih Jokowi di Pilpres 2019, lanjut Bestian, Prabowo juga berhasil mempertahankan suara pemilihnya dari 50 persen menjadi 60 persen.
“Pak Prabowo berhasil mempertahankan suaranya juga dari 50 persen menjadi 60 persen, ditambah kemenangannya dalam hal ini dari pemilih mula yang mencapai 60 persen memilih 02.”
“Persoalannya sekarang, partai berlaku nggak? Ini memang agak berbeda. Memang kalau melihat dari hasil ini, membandingkan dengan hail 2019 lalu, untuk PDI-P terjadi penurunan sedikit, sekitar dua persen,” bebernya.
Sementara, kata dia, perolehan suara Partai Gerindra berdasarkan hasil sementara hitung cepat meningkat tapi tidak terlalu besar.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.