“Ini selalu harus pemerintah, saya agak berbeda, saya tidak ikut paham neolib, bahwa pemerintah bukan hanya regulator.”
“Pemerintah di depan, pelopor, intervensi bila perlu bekerja untuk rakyat, membantu. Bidang budaya, pemerintah juga harus di depan, menjaga, melesatrikan semua budaya kita di semua bidang,” tuturnya.
Sementara, capres nomor urut 2 Ganjar Pranowo,mengatakan kalau benturannya antara budaya dan birokrasi, maka sikap birokrat yang diperlukan.
“Birokrat itu cukup fasilitasi saja, dan pelaku seni budayawan, dialah yang mengerjakan. Maka budaya akan tumbuh, dan pemerintah akan bisa melihat bagaimana proses kreatif itu berjalan.”
“Apakah itu menyanyi, apakah itu film makres, apakah itu apra pencipta, penulis buku, semuanya, sehinga terhadap mereka perlu dilindungi,” tambahnya.
Tetapi, lanjut dia, berikan itu kepada mereka agar mereka bisa mengurus sendiri.
“Kalaulah mereka berekspresi, pemerintah nggak perlu takut. Masa takut sama pentasnya Butet. Kamu boleh lho pentas, tapi ggak usah ngomong politik.”
Merespons jawaban Ganjar, Prabowo mengatakan itu masuk akal dan dirinya bisa menerima.
“Memang banyak benernya. Kita memang harus benar-benar memberi ruang untuk inisiatif, inovasi, kreativitas.”
“Tapi jelas pemerintah harus tidak ragu-ragu, dan pemerintah juga haru berani untuk turun tangan, menjaga situs-situs, membantu museum-museum, membantu istana sultan-sultan kita yang banyak sudah mau roboh,” tambahnya.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.