JAKARTA, KOMPAS.TV – Tiga pasangan calon presiden-calon wakil presiden (capres-cawapres) yang akan berkontestasi di Pemilihan Presiden (Pilpres) RI 2024 telah mengungkapkan visi dan misi masing-masing di bidang pendidikan.
Dilansir Kompas.com, Minggu (4/2/2024), berikut sejumlah program pendidikan yang diusung masing-masing pasangan capres-cawapres Pemilu 2024.
1. Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar
Pada Misi 05 di laman resminya, Anies-Muhaimin mencantumkan sejumlah poin untuk mewujudkan masyarakat sehat, cerdas, produktif, berakhlak, dan berbudaya.
Poin ke-3 misi tersebut adalah Akses Pendidikan Berkeadilan, yakni memastikan siswa lulusan Sekolah Dasar (SD) atau yang sederajat dapat melanjutkan pendidikan hingga Sekolah Menengah Atas (SMA) atau yang sederajat, dengan meningkatkan daya tampung di sekolah negeri maupun melibatkan sekolah swasta.
Kemudian mempercepat pelaksanaan Wajib Belajar 1+12 tahun dari Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) hingga Sekolah Menengah Atas (SMA) atau yang sederajat.
Memfasilitasi program Kejar Paket A, Kejar Paket B, Kejar Paket C, dan homeschooling untuk memperluas akses pendidikan bagi semua.
Anies-Muhaimin juga berjanji akan memperluas akses sekolah untuk anak berkebutuhan khusus, menekan angka anak putus sekolah dengan menyediakan bantuan pendidikan bagi yang membutuhkan, dan menangani faktor-faktor lain yang berkontribusi pada terjadinya putus sekolah.
Baca Juga: [FULL] Isu-Isu Kesejahteraan Sosial, Pendidikan Hingga Ketenagakerjaan Jadi Topik Debat Capres
Kemudian pada poin 4, tentang Kualitas dan Kesejahteraan Guru Beserta Tenaga Kependidikan. Pasangan ini bertekad meningkatkan secara signifikan kesejahteraan guru dan tenaga kependidikan dikaitkan dengan kinerja.
Meningkatkan kualitas guru dan tenaga kependidikan sekolah melalui berbagai pelatihan dan beasiswa pendidikan lanjutan, baik di dalam maupun di luar negeri.
Anies-Muhaimin juga ingin mengangkat tenaga kependidikan honorer secara meritokratis dengan mempertimbangkan kebutuhan.
Mengurangi beban administrasi guru melalui pemanfaatan teknologi dan pembentukan satu data dan sistem terintegrasi.
Poin 5, tentang Institusi Pendidikan Berbasis Agama, yakni mendorong revitalisasi fasilitas fisik sekolah madrasah dan sekolah berbasis agama lainnya, baik yang dikelola oleh Kementerian Agama maupun swasta.
Kemudian meningkatkan kapasitas, kompetensi dan kesejahteraan guru dan tenaga kependidikan di madrasah, pondok pesantren, dan lembaga pendidikan berbasis agama, sehingga memenuhi standar kompetensi nasional.
Program mengenai pendidikan juga tercantum dalam poin 6, poin 10, poin 11, poin 12, juga poin 17. Informasi lainnya bisa dibaca di laman https://aminajadulu.com/?search=MISI05.
2. Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka
Pasangan Prabowo-Gibran juga memiliki sejumlah program di bidang pendidikan. Menurut program kerja yang dirilis di laman resminya, pasangan calon (paslon) ini memiliki 17 program prioritas dan 8 program hasil terbaik cepat.
Pada poin nomor 8 dalam 17 program prioritas, dijelaskan bahwa Penguatan Pendidikan, Sains dan Teknologi serta Digitalisasi Kemajuan sebuah bangsa ditentukan oleh kualitas pendidikan serta penguasaan sains dan teknologi.
Kemajuan kualitas pendidikan akan terus ditingkatkan melalui pengembangan kualitas guru, pengembangan fasilitas pendidikan dan penyediaan pendidikan.
Prabowo-Gibran juga mencantumkan tentang dana abadi pendidikan, dana abadi pesantren (untuk mencetak santri berkualitas unggul), dana abadi kebudayaan, dan dana abadi lembaga swadaya masyarakat (LSM).
Dengan kemajuan di bidang tersebut, diyakini akan melahirkan inovasi. Oleh sebab itu, dana riset dan inovasi akan diupayakan mencapai 1,5-2,0 persen dari produk domestik bruto (PDB) dalam 5 tahun.
Prabowo-Gibran menilai kebijakan pemerintah yang mendukung pendidikan, sains dan teknologi serta digitalisasi merupakan suatu keharusan dalam memperkuat kemandirian bangsa.
Sedangkan dalam Program Kerja, 8 Program Hasil Terbaik Cepat pada poin 4 dijelaskan program "Membangun sekolah-sekolah unggul terintegrasi di setiap kabupaten dan memperbaiki sekolah-sekolah yang perlu renovasi".
Pada poin 4 dijelaskan, untuk meningkatkan kualitas pendidikan dasar dan menengah, meningkatkan kualitas lulusan dan infrastruktur sekolah dan sarana pendukungnya, akan dibangun sekolah-sekolah unggulan di setiap kabupaten.
Sekolah unggulan yang akan dibangun mengikuti model sekolah unggulan tanpa asrama (non-boarding school) dan asrama.
Pada poin 6 juga dijelaskan program paslon ini akan menaikkan gaji ASN terutama guru, dosen, tenaga kesehatan dan penyuluh, TNI-Polri, dan pejabat negara.
Informasi lebih lengkap mengenai visi dan misi paslon nomor urut 2 bisa dibaca di laman https://prabowogibran2.id/17-program-prioritas/
3. Ganjar Pranowo-Mahfud MD
Berdasarkan informasi di laman resminya, paslon nomor utut 3 ini mengusung cukup banyak program di bidang pendidikan.
Beberapa program tersebut seperti program satu keluarga miskin, satu sarjana.
Ganjar-Mahfud ingin memastikan setiap keluarga miskin menyekolahkan minimal satu anaknya hingga sarjana untuk memutus rantai kemiskinan.
Paslon ini juga menjanjikan wajib belajar 12 tahun gratis sehingga setiap siswa bisa pintar tanpa biaya. Di dalamnya, terdapat rencana transformasi pendidikan termasuk penggunaan tele-education bagi anak Indonesia secara merata.
Transformasi pendidikan termasuk penggunaan tele-education bagi anak Indonesia secara merata, berkualitas, dan produktif di sekolah negeri dan swasta yang memenuhi persyaratan bantuan dari pemerintah, termasuk bagi santri dan pesantren.
Misi di bidang pendidikan lainnya adalah menjamin kesejahteraan dan kualitas guru hingga dosen, sejajar dengan negara maju.
Baca Juga: Begini Pantauan Situasi di JCC Senayan Jakarta Jelang Debat Terakhir Capres
Ganjar-Mahfud ingin pendapatan guru dan dosen meningkat untuk menjamin kesejahteraan, melalui penyempurnaan sertifikasi guru dan dosen secara lebih sederhana.
Selain itu, paslon ini memiliki program mengintegrasikan pendidikan dan pelatihan vokasi dengan dunia usaha. Caranya, menyambungkan kebutuhan dunia usaha dengan kurikulum pendidikan, pelatihan, disertai dengan dukungan pemagangan yang nyata terhadap sekolah vokasi.
Ganjar-Mahfud juga menjanjikan SMK gratis langsung kerja, yang dikhususkan bagi keluarga miskin. Program lainnya yaitu membangun asrama untuk SMK di seluruh kabupaten/kota di Indonesia dan kerja sama dengan perusaan dari dalam maupun luar negeri.
Pasangan ini juga mencantumkan percepatan pembangunan manusia Indonesia yang unggul dan berkualitas dalam misinya di bidang pendidikan.
Misi poin pertama itu mencakup kesehatan jiwa dan raga, pendidikan berkualitas dan merata, budaya maju dan sportif, perlindungan sosial adaptif, serta perempuan maju dan anak sejahtera.
Dalam visi-misinya Ganjar-Mahfud juga ingin memberikan kuliah gratis untuk anak-anak TNI dan Polri. Beasiswa khusus untuk anak-anak Bintara dan Tamtama Polri mapun TNI.
Selain itu, ada program insentif untuk guru agama dengan anggaran yang disiapkan sebesar Rp4 triliun.
Informasi lebih lengkap mengenai program Ganjar-Mahfud di bidang pendidikan bisa dibaca di laman https://www.ganjarmahfud03.id/
Sumber : Kompas.com
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.