"Ketika era reformasi, GP Ansor menjadi bagian penting dari agenda reformasi, di antaranya mengawal transisi demokrasi."
Mukhlas pun berharap GP Ansor bisa menjadi penolong Indonesia agar bisa selamat dari dinasti dan tirani.
"Namun agenda reformasi belakang ini mengalami distorsi dan demokrasi yang menjadi icon perjuangan NU kini menghadapi ancaman serius, maka wajar kemudian publik berharap agar GP ANSOR tetap menjadi penolong membawa Indonesia selamat dari dinasti dan tirani. Tugas mulia namun berat," pungkasnya.
Ketum GP Ansor yang Baru
Dalam Kongres XVI GP Ansor yang dilangsungkan di atas KM Kelud yang berlayar dari Tanjung Priok, Jakarta menuju Tanjung Emas, Semarang, Jumat, Addin Jauharuddin terpilih secara aklamasi sebagai Ketua Umum Pimpinan Pusat GP Ansor untuk periode 2024-2029.
Setelah terpilih, Addin menyatakan akan fokus pada pengembangan dua bidang yang menjadi prioritasnya yaitu pembangunan sumber daya manusia dan penguatan ekonomi kader Ansor.
Dia juga berkomitmen untuk melanjutkan program-program yang telah dilaksanakan oleh Gus Yaqut selama kepemimpinannya.
"Melanjutkan apa yang sudah dibangun Gus Ketum, Gus Yaqut," ujar Addin dikutip dari Antara.
Dia menambahkan, kepemimpinannya ke depan bakal membawa Ansor menjadi penggerak agenda besar perjuangan NU.
"Ansor sebagai elemen genetik NU menjadi penggerak dari agenda-agenda perjuangan Nahdlatul Ulama," ucapnya.
Baca Juga: Addin Jauharuddin Terpilih Secara Aklamasi Jadi Ketua Umum GP Ansor 2024-2029
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.