JAKARTA, KOMPAS.TV- Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas mengusulkan penambahan jumlah dai dari Indonesia yang akan dikirim ke Uni Emirat Arab untuk mengikuti pelatihan.
Hal itu ia sampaikan saat bertemu Duta Besar RI untuk Uni Emirates Arab (UEA) Husin Bagis
“Dai-dai kita ini kompetensinya sangat baik. Satu ayat saja bisa dibahas sampai tiga jam. Kemarin sudah saya bahas bersama Dirjen Bimas Islam ke depan jumlah pengiriman dai Indonesia ke Uni Emirates Arab bisa ditambahkan”, kata Yaqut dalam keterangan tertulisnya, Senin (29/1/2024).
Kementerian Agama sebelumnya telah mengirimkan 20 dai-daiyah ke UEA untuk mengikuti Daurah Tadrib Du'at di Abu Dhabi sejak 6 -21 Januari 2024 lalu.
Kegiatan kerjasama dengan pemerintah UEA tersebut dalam rangka menambah kompetensi, daya jelajah, dan pengalaman lintas budaya para dai.
Baca Juga: Kemenag Buka Pendaftaran Peserta Didik Baru 37 Madrasah Unggulan 2024, Ini Link Daftarnya
Khususnya terkait pengembangan Moderasi Beragama yang sama-sama dikembangkan di kedua negara.
Menanggapi usulan tersebut, Husin Bagis mengatakan, akan membicarakan hal tersebut ke pemerintah UEA.
“Saat ini sudah kembali ke Tanah Air 20 dai yang kemarin dikirim. Rencananya, setiap 3 bulan kita pilih 20 dai dari Indonesia, jadi setahun ada 80 orang. Kita akan bicarakan lagi apakah bisa ada tambahan, entah bisa jadi 30 atau 35 dai per 3 bulan,” terang Husin.
Baca Juga: Syarat dan Cara Mendaftar Ibadah Haji Plus, Hati-Hati Pilih Agen Travel PIHK
Jika penambahan itu diizinkan, maka jumlah dai yang dikirim ke UEA bisa menjadi 140 orang per tahun.
Ia menambahkan, pemerintah UEA ingin belajar terkait pengelolaan dana haji dari pemerintah Indonesia.
“UEA juga ingin belajar dari Indonesia bagaimana cara mengelola dana haji. Setiap tahun kami (UEA) memberangkatkan 6000 jemaah, hanya 6000. Dari total penduduk UEA yang jumlahnya sekitar 6 juta itu yang penduduk aslinya hanya sekitar 2 juta, jadi mayoritasnya justru pendatang,” terangnya.
Dubes juga memuji hubungan baik antara Indonesia dan UEA di era kepemimpinan Presiden Joko Widodo.
“Belum pernah hubungan antara Indonesia dan Uni Emirates Arab seerat ini. Hubungan antara Presiden Jokowi dan MBZ (Mohammed bin Zayed) sangat erat,” ucapnya.
Baca Juga: LRT Jabodebek Ditetapkan jadi Objek Vital Nasional, Pengamanan Jalur hingga Depo Ditingkatkan
Sebagai informasi, hubungan diplomatik Indonesia dan UEA sudah terjalin sejak tahun 1976.
Negara itu merupakan mitra perdagangan dan investasi utama Indonesia di Kawasan Timur Tengah.
Pada 2022, UEA menjadi mitra dagang terbesar kedua bagi Indonesia di antara negara-negara Timur Tengah, dengan total perdagangan 5,06 miliar dollar AS.
Selain itu, UEA telah menjadi salah satu pasar utama bagi Indonesia, dengan minyak sawit menjadi komoditas ekspor terpenting.
UEA juga banyak mendanai proyek infrastrutkur di Indonesia. Di antaranya Jalan Tol Layang MBZ dan PLTS Cirata.
Sumber :
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.