"Sebenarnya itu kan pesan bahwa kita mau perubahan. Dan apa yang sekarang terjadi itu 02 keliatan diasosiasikan dengan keberlanjutan sementara publik inginkan perubahan. Jadi itu secara implisit. Kalau kami menginterpretasikan secara implisit menginginkan ada perubahan. Dan kami tegas mengatakan bahwa ini adalah gerakan perubahan," katanya.
Wakil Ketua TKN Prabowo-Gibran Habiburokhman menyebut gerakan Salam 4 Jari sebagai hal biasa dalam negara demokrasi. Habiburokhman pun mengaku pihaknya fokus memenangkan Prabowo-Gibran dan tidak ingin menyerang pihak lain.
"Soal Salam 4 Jari dalam demokrasi semua baik-baik aja dalam menyampaikan sikap yang demikian. Ini adaLah negara demokrasi. Kalau saya lihat di akar rumput, yang dilihat dari masyarakat adalah melihat bagaimana gagasan itu visi dan misi serta kelebihan masing masing kontestan bukan saling menjelek-jelekkan," kata Habiburokhman.
"Masyarakat sudah capek, sudah lelah dengan gaya berpolitik saling serang, menghujat, dan fitnah. Kita pengin membangun politik riang gembira, gagasan-gagasan masing-masing pada akhirnya kembali ke masyarakat yang akan memberikan penilian," lanjutnya.
Sementara itu, Ganjar Pranowo mengaku baru tahu soal Salam 4 Jari ketika ditanya wartawan. Eks gubernur Jawa Tengah itu juga menegaskan bahwa wacana koalisi dengan kubu 01 baru bisa dibicarakan setelah hari pemilihan.
Politikus PDI Perjuangan itu pun menilai Salam 4 Jari sebagai ekspresi masyarakat.
"Belum lah (koalisi dengan 01), kita tunggu dulu, pemilu masih 14 Februari gitu kan, 14 febuari kita tunggu baru setelah itu kita akan bicara, kita nggak tergesa-gesa," kata Ganjar.
"Bahwa ada semangat-semangat dari masyarakat, itulah demokrasi, itulah ekspresi, maka saya orang yang yakin siapa pun kekuatan di sini tidak akan bisa menghambat apa yang dimau oleh rakyat," lanjutnya.
Baca Juga: Simbol Dua Jari dari Mobil Dinas Presiden, Pengamat: Tidak Jelas Tindakan dan Sikap Bawaslu
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.