Kompas TV nasional hukum

Relawan Capres Dianiaya TNI hingga Ditembak OTK, Timnas AMIN: Maksudnya Apa, Mau Gagalkan Pemilu?

Kompas.tv - 1 Januari 2024, 19:37 WIB
relawan-capres-dianiaya-tni-hingga-ditembak-otk-timnas-amin-maksudnya-apa-mau-gagalkan-pemilu
Wakil Ketua Umum (Waketum) PKB Jazilul Fawaid. (Sumber: Tangkapan layar Kompas TV)
Penulis : Tito Dirhantoro | Editor : Desy Afrianti

MALANG, KOMPAS.TV - Asisten pelatih Tim Nasional (Timnas) Anies-Muhaimin, Jazilul Fawaid, mencurigai rentetan peristiwa kekerasan yang dialami relawan calon presiden dan calon wakil presiden atau capres-cawapres menjelang pemilihan presiden atau Pilpres 2024.

Diketahui, peristiwa kekerasan menimpa beberapa relawan capres-cawapres. Di Boyolali, Jawa Tengah, relawan capres-cawapres nomor urut 3, Ganjar-Mahfud, dianiaya oleh sejumlah anggota TNI AD.

Sementara itu, sebelumnya relawan capres-cawapres Prabowo-Gibran ditembak oleh orang tidak dikenal (OTK) beberapa waktu lalu di Sampang, Madura, Jawa Timur. 

Baca Juga: Respons Panglima Jenderal Agus soal Anggota TNI Aniaya Relawan Ganjar-Mahfud: Itu Ranahnya KSAD

Terkait rentetan peristiwa kekerasan tersebut, Jazilul Fawaid curiga ada gerakan-gerakan kekerasan yang dilakukan di tengah Pemilu agar bisa memunculkan narasi menggagalkan Pemilu.

"Kekerasan-kekerasan ini apa maksudnya? Mau menggagalkan Pemilu? Mau melakukan kecurangan atau apa?" kata Jazilul di Malang, Jawa Timur, pada Senin (1/1/2024).

Jazilul karena itu mengingatkan kepada masyarakat agar terus mengawasi bersama, sehingga hal serupa tidak terjadi lagi dan tindakan di luar aturan harus ditertibkan.

"Agar tidak terjadi kecuarangan kekerasna dan tindakan lain di luar aturan," ucap Jazilul.

Sementara itu, terkait penganiayaan oleh anggota TNI kepada relawan pasangan Ganjar–Mahfud, Jazilul mendesak agar segera diusut tuntas.

Ia menegaskan, tidak boleh ada lagi pengadilan di tengah jalan seperti yang dilakukan para anggota TNI kepada relawan pendukung Ganjar-Mahfud tersebut.

Baca Juga: Panglima Diminta Tindak Tegas TNI yang Aniaya Relawan Ganjar-Mahfud, Ungkap Motifnya ke Publik

"Menurut saya itu harus diusut tuntas tidak boleh ada pengadilan di tengah jalan," ujar Jazilul.

Menurut dia, tak selayaknya anggota TNI yang bukan penegak hukum melakukan tindakan semena-mena kepada relawan tersebut.

Begitu juga dengan penembakan misterius terhadap relawan pendukung Prabowo-Gibran yang terjadi di Madura, ia meminta juga diusut tuntas.

Sebelumnya diberitakan, sebanyak tujuh relawan capres-cawapres nomor urut 3, Ganjar-Mahfud dianiaya oleh anggota TNI pada Sabtu 30/12/2024).

Akibat kejadian itu, lima orang relawan mengalami luka dan harus menjalani rawat jalan. Sedangkan dua relawan lainnya masih menjalani perawatan intensif di rumah sakit.

Adapun persitiwa penganiayaan itu terekam video dan tersebar di media sosial. Dandim 0724/Boyolali Letkol Inf Wiweko Wulang Widodo pun membenarkan peristiwa relawan Ganjar-Mahfud diduga dianiaya secara bersama-sama oleh oknum anggota TNI.

Baca Juga: TPN Ganjar-Mahfud Desak Komnas HAM Usut Kasus Penganiayaan Relawan oleh Anggota TNI

"Saya sampaikan kasus penganiayaan tersebut benar adanya dan pelakunya adalah beberapa oknum anggota dari Yonif 408/Sbh. Perlu diketahui sampai saat ini Denpom IV/Surakarta masih meminta keterangan terhadap para anggota untuk kepentingan proses hukum," kata Wiweko didampingi Danyonif 408/SBH Letkol (Inf) Slamet Hardiyanto dalam konferensi pers di Makodim 0724/Boyolali, Jawa Tengah, Minggu (31/11/2023).

Diketahui, para relawan memang memeriahkan acara kampanye Ganjar Pranowo di Boyolali pada Sabtu kemarin. 


Mereka mengiringi kedatangan Ganjar saat menyapa pedagang Pasar Rakyat Kebon Agung, sarapan bersama masyarakat di Soto Mbah Lanjar, hingga melakukan sarasehan dengan petani di Lapangan Bangsalan, Boyolali.

Baca Juga: Kata Cawapres Gibran soal Relawan Ganjar-Mahfud di Boyolali Dianiaya Oknum TNI




Sumber : Kompas TV/Kompas.com




BERITA LAINNYA



FOLLOW US




Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.


VIDEO TERPOPULER

Close Ads x