JAKARTA, KOMPAS.TV - Calon presiden nomor urut 1, Anies Baswedan, memberikan komentar terkait kualitas pertanyaan dari calon wakil presiden nomor urut 2, Gibran Rakabuming Raka, dalam Debat Cawapres 2024 yang digelar Jumat (22/11/2023).
Setelah debat berakhir, Anies terlihat mendampingi pasangannnya Muhaimin Iskandar atau Cak Imin di luar gedung Jakarta Convention Center (JCC).
Keduanya pun kemudian memberikan pernyataan kepada awak media terkait debat cawapres yang baru saja berakhir itu.
Anies mengatakan bahwa dirinya bangga dengan penampilan Cak Imin dan menyebut semua gagasan dari paslon nomor urut 1 ini sudah tersampaikan.
"Alhamdulillah, kami bangga sekali dengan apa yang tadi disampaikan oleh Gus Muhaimin. Gagasan, rencana, terkait dengan bagaimana kita bisa merasakan manfaat dari pertumbuhan ekonomi, disampaikan," kata Anies.
"Dan tadi semua gagasan-gagasannya terungkapkan, kami bersyukur sekali. Dan insyaallah ini menjadi bahan yang makin meyakinkan kita tentang perubahan," imbuhnya.
Cak Imin kemudian ditanya terkait pertanyaan dari Gibran yang menggunakan sejumlah istilah yang sempat membuatnya bingung.
Terkait hal tersebut, Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) itu mengaku kadang memang lupa dengan istilah atau singkatan. Namun dia menilai pertanyaan tersebut adalah hal yang biasa.
Baca Juga: Gibran Tanya soal Carbon Capture Storage, Mahfud Jelaskan Naskah Akademik
"Ya namanya istilah, (itu) banyak sekali. Ada yang kadang kita hafal, ada yang kadang kebetulan kita lupa singkatannya," kata Cak Imin.
"Tapi ini biasa, pertanyaan-pertanyaan yang bisa saja dimunculkan setiap saat. Yang penting akhirnya kita mengerti substansinya dan bisa menjelaskan dengan tepat, apa yang sebetulnya dengan kepentingan ekonomi syariah yang menjadi bagian dari kekuatan bangsa kita," jelasnya.
Anies kemudian ikut berkomentar mengenai hal itu. Mantan Gubernur DKI Jakarta itu kemudian menyinggung bahwa pertanyaan dari Gibran itu adalah hal teknis yang bisa dicari jawabannya melalui Google.
Menurutnya, di level kepemimpinan sebagai presiden atau wakil presiden, yang dibutuhkan adalah hal yang substantif.
"Jadi ketika pertanyaan adalah soal terminologi teknis, padahal level ini bisa dijawab dengan Google sebetulnya. Karena yang dibutuhkan di kepemimpinan tingkat nasional adalah hal-hal yang substantif dan ini yang sesungguhnya dibawa," tutur Anies.
"Menurut saya, sebagai pertanyaan, itu sah. Tapi juga publik bisa menilai, kualitas pertanyaannya adalah kualitas pertanyaan aspek teknik, bukan aspek substansi. Padahal, makin tinggi posisi, makin berfokus pada substansi. Dan di tingkat kepemimpinan nasional, itu pada tingkat substansi. Tapi sebagai pertanyaan, tentu sah-sah saja," jelasnya.
"Dan publik nanti akan menilai, apakah memang ini format cerdas cermat untuk hafalan atau ini format tentang ideologi, gagasan, nilai yang kemudian diwujudkan dalam kebijakan," pungkas Anies.
Baca Juga: Dalam Debat Cawapres, Gibran Bertanya soal SGIE, Cak Imin: Terus Terang Saya Nggak Paham
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.