"Misalnya, sekarang yang sudah masuk peringkat 10 besar adalah makanan halal kita, skincare halal kita, fesyen kita, nah itu yang saya maksud Gus, ya mohon maaf kalau pertanyaannya agak sulit ya Gus," ucap Gibran diikuti sorakan pendukung yang menonton secara langsung.
Mendengar jawaban Gibran itu, Cak Imin lantas menjelaskan soal potensi Indonesia menjadi pusat ekonomi syariah.
Baca Juga: Disentil soal Jumlah Investor di IKN, Gibran Minta Mahfud MD Cek Google
"Terima kasih, memang pertanyaan ini sungguh penting karena Indonesia dengan jumlah penduduk muslim yang terbanyak di dunia, sekaligus bukan saja sebagai pasar ekonomi syariah, pasar pariwisata halal, pasar perbankan syariah, tapi sekaligus punya potensi menjadi pusat ekonomi syariah," jawabnya.
"Nah posisi kita yang masih di bawah ini membutuhkan langkah-langkah penting, agar yang disebut SGIE ini menjadi kita menaikkan peringkat kita," sambung wapres pendamping Anies Baswedan itu.
Menurut Cak Imin, pihaknya akan menyiapkan regulasi untuk meningkatkan industri halal, bahkan bila perlu memberikan sertifikasi halal untuk Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM).
"Ada beberapa hal yang bisa kita lakukan, yang pertama yang harus dilakukan pemerintah adalah menyiapkan seluruh perangkat regulasi agar tumbuh kembang seluruh industri halal termasuk bagaimana membantu sertifikasi secara murah bahkan gratis terutama bagi UMKM kita," pungkasnya.
Sebagai informasi, SGIE adalah laporan tahunan yang dibuat oleh Dinar Standard, lembaga kajian internasional yang fokus pada ekonomi Islam global termasuk di dalamnya perdagangan dan industri produk halal.
SGIE memuat tentang Indikator Ekonomi Islam Global atau The Global Islamic Economy Indicator.
Baca Juga: Gibran Sebut Cak Imin Aneh, Tolak IKN Tapi Mau Bangun Puluhan Kota seperti Jakarta
Melansir dari penjelasan Kementerian Agama Republik Indonesia, pada SGIE Report tahun 2022, Dinar Standard menyebutkan Indonesia berada di posisi keempat dalam perekonomian syariah global.
Indonesia menduduki peringkat keempat setelah Malaysia, Arab Saudi, dan Uni Emirate Arab.
CEO DinarStandard Rafi-uddin Shikoh pada 27 Januari 2023 menyampaikan, meski tetap berada di peringkat yang sama seperti tahun lalu, Indonesia mengalami kenaikan signifikan di sektor makanan halal.
Indonesia naik dua peringkat ke posisi kedua dalam sektor halal food.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.