Ia mengaku dulu sering mengajak Anies makan siang setiap hari Jumat. Saat itu, Anies masih menjadi akademisi di Universitas Paramadina.
Dalam pertemuan-pertemuan itu, JK mengatakan dia dan Anies membicarakan isu-isu politik. Dia juga mengaku membagikan pengalaman politiknya kepada Anies.
"Boleh dibilang saya mengajarkan politik Anies dulu di Universitas Paramadina, tiap Jumat kita makan siang sama-sama," ujar JK, dikutip dari Antara.
JK menambahkan, menjadi kepala negara dan pemerintahan bukan tugas mudah karena dibutuhkan orang yang tangguh dan memahami banyak hal, terutama terkait ekonomi.
Menurut JK, ekonomi dunia menjadi tidak terkendali karena banyaknya konflik global, seperti perang dan persaingan dagang antarnegara.
Ia menilai tantangan ekonomi dunia lima tahun ke depan akan semakin sulit, lantaran penyelesaian konflik di Gaza dan Ukraina belum terlihat.
Baca Juga: Alasan JK Dukung Anies, Ada Hubungan Guru-Murid hingga Paham Tantangan Ekonomi
Di sisi lain, kata dia, perang dagang China dan Amerika Serikat yang saling bertentangan serta kepentingan negara-negara lainnya, membuat ekonomi dunia tak terkendali.
Untuk itu, menurutnya, perlu sosok capres yang memiliki pengetahuan soal ekonomi. JK menilai dari tiga calon presiden, Anies punya kapasitas tersebut.
"Laporan terakhir, ekspor kita menurun. Jadi, kita pilih presiden yang tidak mau asal belanja. Karena itu, presidennya harus mengerti dasar-dasar ekonomi dan saya yakin yang memiliki dasar yang kuat, tamatan ekonomi, cuma Anies," ujar JK.
Sumber : Antara
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.